Jakarta, Gatra.com-Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyebutkan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi adalah sosok pekerja keras dan penyabar.
“Jika kita lihat statistika kunjungan ke berbagai provinsi yang dilakukan oleh Beliau begitu besar. Jadi, beliau bekerja sampai larut malam dan melakukan kunjungan ke berbagai Provinsi di Iran,” katanya pada acara doa dan tahlilan Presiden Iran dan delegasi dalam insiden kecelakaan helikopter, di Kediaman Dubes Iran, Mohammad Boroujerdi, Jakarta Pusat, kemarin (22/5).
Baca juga : Kenang Presiden Iran Ebrahim Raisi, Kedubes Iran Gelar Doa dan Tahlilan
Tak hanya itu, Boroujerdi melihat bahwa Ebrahim Raisi adalah seorang penyabar. Hal ini dibuktikan dengan menjadi pendukung utama bagi kaum-kaum yang dizalimi, kaum-kaum dhuafa, dan kaum-kaum yang tersingkir dari haknya.
“Saya memiliki berita yang sangat baik bahwa Sayid Raisi, Presiden Republik Islam Iran ketika ingin makan malam, Beliau tidak makan, dikarenakan masih memikirkan pihak-pihak yang dizalimi sedang berada dalam kondisi yang sulit,” ucapnya.
Setuju dengan perkataan Dubes Iran, masyarakat yang hadir pada acara doa dan tahlilan banyak yang mengagumi sosok Presiden Iran Ebrahim Raisi. Mereka memandang Ebrahim Raisi sebagai seorang yang pemimpin yang tulus, pekerja keras, tangguh, dan sederhana.
“Saya termasuk pengagum Presiden Iran tersebut. Almarhum, seorang yang sangat tulus, pekerja keras, yang banyak kalau istilah Indonesia ‘blusukan’ juga. Jadi, saya merasa ada kewajiban untuk datang memberikan ungkapan belasungkawa ini,” kata masyarakat yang hadir di acara tersebut, Ahmad Barakbah, kemarin (23/5).
Bukan hanya Ahmad Barakbah, Najwa Abdullah dan Aluyah mengagumi Presiden Iran tersebut.
Baca juga : Mohammad Mokhber, Wakil Presiden Iran Pengganti Ebrahim Raisi
“Sosok yang benar-benar sangat dikagumi. Luar biasa untuk dijadikan panutan baik dari sisi pribadi, sisi pemimpin, ataupun sebagai sesama masyarakat yang menghargai hak asasi manusia yang begitu tinggi,” ujar Najwa Abdullah kepada Gatra.com, kemarin.
“Salah satu kebanggaan kita kenal dengan Presiden Sayid Ebrahim Raisi. Sosok yang agung, yang patut buat kita teladani. Karena beliau ini pembela kaum Mustad’afin atau kaum-kaum tertindas. Itu berasa kehilangan banget,” ucap Aluyah.