Home Pendidikan Wisuda Ke-83, Untar Tegaskan Peran Penting Kompetensi Bagi Para Lulusan

Wisuda Ke-83, Untar Tegaskan Peran Penting Kompetensi Bagi Para Lulusan

Jakarta, Gatra.com - Kunci pendidikan tinggi dalam mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) salah satunya dengan memberikan layanan pendidikan tinggi berkualitas. Oleh karenanya, Perguruan tinggi dituntut untuk terus bisa menghadirkan inklusivitas dalam layanan pendidikan tinggi mereka.

Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan pada wisuda ke-83 Untar yang meluluskan 2.055 wisudawan, terdiri dari 1.649 lulusan program sarjana, dan 406 lulusan program Profesi, Magister, dan Doktor.

“Lingkungan belajar harus aman, nyaman, inklusif, dan anti terhadap kekerasan agar proses pembelajaran yang berlangsung dapat menjadi efektif bagi seluruh sivitas akademika,” tutur Agustinus dalam kegiatan Wisuda di Jakarta, Sabtu (25/6).

Setelah melepas para wisudawan, Agustinus pun berharap, para lulusan untuk bisa mempersembahkan karya dan upaya yang terbaik untuk kehidupan sesama untuk negara, dengan ilmu yang dimiliki.

Disamping itu, Agustinus juga menyoroti persoalan kesempatan kerja yang belakangan menjadi tantangan bagi para lulusan perguruan tinggi. Dia menyebut, persoalan minimnya angka serapan lulusan perguruan tinggi ke dalam dunia kerja harus dilihat dari beberapa aspek.

Karena kerap kali, sulitnya lulusan yang terserap di dunia kerja bukan disebabkan oleh kompetensi keilmuan mereka.

"Bisa saja disebabkan oleh attitude atau etos kerja yang memang kurang. Atau bahkan karena faktor generasi strawberry, dimana memang kurang tangguh dalam menghadapi berbagai tekanan dan tantangan," jelas dia.

Untuk itu, salah satu solusi yang bisa dikedepankan menurutnya adalah kolaborasi dengan perguruan tinggi. Pemerintah dalam hal ini bisa menggandeng kampus untuk memberikan intervensi berupa pelatihan maupun pemberdayaan, kepada para tenaga kerja yang belum terserap lapangan kerja.

"Pemerintah bisa mendorong supaya mereka tidak menganggur dengan program-program yang bisa kita sinergikan. Apakah pelatihan, pengayaan soal wirausaha, dan sebagainya. Saya kira banyak hal yang bisa dilakukan terhadap lulusan yang belum bekerja ini," ujar dia menandaskan.

Sementara itu, Kepala LLDikti III Toni Toharudin, mengapresiasi Untar dalam upata mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan aktif dalam penyelenggaraan program pendidikan.

Menurut Toni, dalam upaya mencetak SDM unggul, kampus pun didorong untuk tidak hanya mencetak mahasiswa yang memiliki kecerdasan kompetensi keilmuan. Namun, para Lulusannya juga sudah sepatutnya dibekali kemampuan soft skill guna menunjang kompetensi mereka di dunia kerja.

"Soft skill ini berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, kolaborasi, dan leadership. Itu sangat penting untuk diberikan kepada para mahasiswa kita," kata Toni.

Selain itu, dorongan terhadap kemampuan menciptakan lapangan kerja juga harus menjadi bekal yang diberikan kampus sebagai salah satu solusi pengurangan angka pengangguran di Indonesia.

Kampus setidaknya harus memberikan pendidikan entrepreneurship buat para mahasiswa. Dengan banyaknya wirausaha di tanah air, maka makin terbuka pula angka serapan tenaga kerja nantinya.

"Jadi, kalau kampus mempunyai target pendidikan entrepreneurship, itu bisa menjawab persoalan sulitnya lulusan kampus dam mencari kerja yang ada sekarang," tutur dia.

19