Home Liputan Haji Cuaca Tembus 45 Derajat Celsius, Ini Tips Meredam Taji Matahari Kota Makkah

Cuaca Tembus 45 Derajat Celsius, Ini Tips Meredam Taji Matahari Kota Makkah

Makkah, Gatra.com- Cuaca Makkah pekan ini tembus 45 derajat Celsius. Suhu terpanas terjadi pada Rabu, 29/5. Sedangkan hari ini suhu tertinggi 44 derajat Celsius menurut Accuweather.com, 28/5. Puncak panas terjadi pada pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Suhu berangsur naik dari 31 derajat pada pagi hari, menanjak 40 derajat di tengah hari, dan memuncak menjelang sore. Suhu malam hari terdingin 34 derajat Celsius. Jemaah haji sebaiknya mengurangi kegiatan di luar hotel dan banyak minum air untuk menghindari dehidrasi. Berikut tips ampuh untuk meredam taji tajam Matahari di kota Makkah.

Cara Cegah Dehidrasi

Nurul Jamal, Kasie Kesehatan Daker Makkah, menyampaikan himbauan. Pertama, gunakan alat pelindung diri, seperti topi, masker, kacamata, payung. Saat ditanya seberapa penting memakai masker, Jamal menjelaskan, karena di Makkah banyak debu, rentan terkontaminasi selain debu, saat di luar ruangan, kita tidak tahu apa yang masuk ke kita. Penggunaan masker, menurutnya, bisa mencegah kontaminasi yang masuk ke dalam tubuh.

Kedua, minum air yang cukup. “Lebih bagus dicampur oralit agar cairan tubuh cepat terganti,” imbuh Jamal. Ketiga, bawa semprotan air untuk disemprot di wajah. Keempat, jangan aktivitas berlebihan di siang hari.

Oralit Mengikat Air

Hal senada juga diungkapkan Aris petugas sektor 5 Makkah saat berlangsung visitasi dan edukasi di Hotel 501, Makkah. Guna mencegah dehidrasi, ia menyarankan jemaah untuk membawa air dan oralit. 

Oralit, ungkapnya, bukan saja diperuntukkan bagi penderita diare, tetapi sangat bermanfaat bagi jemaah haji untuk mencegah dehidrasi. “Oralit bisa mengganti cairan yang sudah keluar. Di sektor ini sudah disiapkan 9000 sachet oralit dan diberikan gratis,” ungkapnya.

Berbeda dengan oralit yang dibagikan di embarkasi tanah air, imbuh Aris, oralit merk Ramolit yang disediakan di Makkah ini rasanya jeruk sehingga lebih enak dikonsumsi. Ia menghimbau jemaah untuk mencampur bubuk oralit ke dalam air. “Seandainya terpaksa keluar siang sampai sore supaya menyiapkan air yang dicampur oralit di botolnya,” katanya.

Oralit bersifat mengikat cairan dalam tubuh sehingga bisa melindungi jemaah dari dehidrasi.

Selanjutnya, Aris, meminta jemaah menggunakan payung. “Jemaah saat berjalan dari terminal ke masjidil haram, karena cuacanya sangat panas, kami sarankan menggunakan payung agar tidak terpapar langsung matahari,” tambahnya.

Ia juga berpesan agar jemaah membawa sendiri sandalnya. Supaya saat keluar jemaah tetap menggunakan sandal karena cuaca sangat panas guna mencegah kaki melepuh.

205