Home Pendidikan Kongres VII BEM PTNU, Bahlil Ajak Mahasiswa PTNU se-Nusantara Berwirausaha

Kongres VII BEM PTNU, Bahlil Ajak Mahasiswa PTNU se-Nusantara Berwirausaha

Jakarta, Gatra.com - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengajak mahasiswa untuk terjun ke dunia wirausaha. Ajakan tersebut disampaikan dalam kuliah umum yang menjadi bagian dari Pembukaan Pra Kongres VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Universitas Islam As Syafi'iyah, Bekasi, pada Jumat (31/5).

"Peluang untuk menjadi pengusaha di negara ini masih sangat terbuka lebar dibanding menjadi pegawai negeri. Saat ini, jumlah pengusaha kita hanya 3,6 persen, padahal negara maju harus mencapai angka dua digit. Singapura sudah 11 persen, Amerika Serikat 14 persen, bahkan Thailand dan Malaysia sudah mencapai 6-7 persen," ucap Bahlil.

Menurut Bahlil, menjadi pengusaha kini lebih mudah dengan adanya dukungan pemerintah. Ia menyoroti program pemerintah yang menyediakan modal usaha sebesar 25 juta rupiah bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui kredit tanpa agunan. Selain itu, proses perizinan usaha juga dipermudah melalui sistem Online Single Submission (OSS).

"Mengembangkan usaha di sektor hilirisasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Harapannya, setelah lulus kuliah, kalian bisa kembali ke daerah asal dan memajukan perekonomian setempat, bukan menumpuk di Jakarta yang justru mengakibatkan ketidakseimbangan ekonomi," katanya.

Pada sesi tanya-jawab, Bahlil berjanji akan memberikan bantuan modal usaha kepada mahasiswa yang sudah memulai bisnis. Ia juga membagikan beberapa tips menjadi pengusaha sukses.

"Pengusaha hebat adalah yang memulai dari bawah, mengalami jatuh bangun, dan bisa bangkit lagi. Pikir besar, punya ide besar, dan berani mengeksekusi ide tersebut. Pengusaha sukses tidak takut mengambil risiko besar," tegasnya.

Bahlil juga menekankan pentingnya karakter dalam berwirausaha. Menurutnya, seorang pengusaha harus bisa membedakan antara pendapatan pribadi dan perusahaan, serta memiliki komitmen dan kejujuran.

"Bisnis itu soal kepercayaan. Apa yang sudah kamu janjikan kepada teman, mitra, atau klienmu, harus kamu tepati dan eksekusi," lanjutnya.

Dalam sambutannya, Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara, Wahyu Al Fajri, mengucapkan terima kasih kepada Bahlil atas kesediaannya memberikan kuliah umum dan berbagi ilmu.

"Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari sekitar 75 kampus di seluruh Indonesia. Semua yang hadir adalah generasi muda NU, mahasiswa nahdliyin. Kehadiran Pak Bahlil menunjukkan bahwa beliau adalah bagian dari keluarga besar NU," katanya.

Wahyu juga mengungkapkan hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Bahlil mencapai 82,6 persen, mengingat prestasinya yang melebihi target realisasi investasi.

"Ini adalah prestasi yang sangat dihargai oleh publik dan patut diapresiasi," pungkasnya.

31