Jakarta, Gatra.com – Akun Instagram organisasi non-profit Spotlight Humanity membagikan sebuah unggahan video mengharukan pada Kamis (30/5/2024). Dalam video tersebut, muncul sesosok anak asal Palestina yang menerima makanan dari kelompok relawan tersebut.
Anak yang tidak diketahui namanya itu tampak lusuh, dan tinggal di tenda pengungsian di Gaza. Ia mengenakan jersey klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid, meski tidak mengenakan sepasang sepatu.
“Halo. Apa kabar? Apakah kamu mau makanan? Kamu lapar? Kamu lapar. Semoga kamu mendapat kedamaian. Ambil ini. Kamu bisa membawanya? Dadah,” kata si perekam sembari memberikan baki berisi makanan kepada si anak.
Unggahan video tersebut sontak mengundang simpati masyarakat global yang tergerak sisi kemanusiaannya. Unggahan tersebut kini sudah ditonton oleh sebanyak 58 juta orang, disukai lebih dari 4 juta orang, dan dibagikan ulang ke platform media sosial lain seperti Twitter atau X.
Anak tersebut hanyalah satu contoh yang masih bisa selamat dari serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023. Menurut data Save the Children International per 4 April 2024 lalu, terdapat 26.000 anak-anak Palestina terbunuh dan terluka oleh serangan Israel. Angka tersebut sama dengan lebih dari 2% populasi anak di Gaza.
Sementara menurut data dari Al Jazeera per 1 Juni 2024, sejumlah 36.284 warga Palestina tewas terbunuh militer Israel, di mana sekitar 15.000 di antaranya merupakan korban anak-anak, dan sebanyak 82.057 lainnya terluka.
Nyatanya, sebanyak 15.000 anak-anak itu berhadapan dengan salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Menurut data Global Firepower 2024, militer Israel merupakan militer terkuat ke-17 di dunia dari 145 negara dengan skor power index (PwrIndx) 0,2283.
Militer Israel memiliki budget pertahanan senilai 24,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per tahun. Dari total jumlah populasi 9.043.387 jiwa, sekitar 670.000 orang di antaranya merupakan anggota militer. Rinciannya, 560.000 merupakan anggota angkatan darat, 89.000 anggota angkatan udara, dan 19.000 anggota angkatan laut.
Jumlah anggota aktifnya mencapai 170.000 prajurit, sementara jumlah tentara cadangannya adalah 465.000, dan jumlah paramiliternya sebanyak 35.000 anggota.
Merujuk pada Al Jazeera yang melansir data dari International Institute for Strategic Studies (IISS) Military Balance 2023, Israel memiliki lebih dari 2.200 tank dan 530 artileri untuk kekuatan angkatan daratnya.
Sementara untuk angkatan udaranya, Israel punya sebanyak total 339 pesawat tempur. Mereka punya sebanyak 196 jet F-16, 83 jet F-15, dan 30 jet F-35. Negara Zionis tersebut juga punya total 142 helikopter, di mana 43 di antaranya merupakan helikopter Apache.
Sementara di matra laut, Israel punya 49 kapal patrol dan kombat, dan juga 5 buah kapal selam. Yang paling fenomenal dari sistem pertahanan Israel adalah sistem kubah besi (iron dome). Sistem tersebut merupakan sistem pertahanan udara yang mobile yang didesain untuk menangkal dan menghancurkan roket jarak dekat.
Kuatnya militer Israel tidak lepas dari bantuan dana militer dari sekutunya, Amerika Serikat. Bantuan finansial AS untuk militer Israel pada 2023 saja tembus 3,8 miliar dolar AS. Ini merupakan bagian dari perjanjian sebesar 38 miliar dolar AS untuk 10 tahun yang ditandatangani oleh eks Presiden AS, Barack Obama, pada 2016 lalu.
Sebagai catatan, sepanjang sejarah perjalanan pembentukan negara Israel hingga hari ini, atau dari tahun 1946 hingga 2024, AS telah menggelontorkan sejumlah 230 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer dan pertahanan. Data ini berasal dari Council of Foreign Relation yang dilansir pada 31 Mei 2024.
Bantuan dana tersebut merupakan bantuan militer AS terbanyak ke negara lain. Negara kedua yang menerima bantuan dana militer terbanyak dari AS adalah Afghanistan, senilai 105 miliar dolar AS. Posisi Afghanistan disusul Vietnam Selatan (95 miliar dolar AS), Mesir (90 mliar dolar AS), hingga Ukraina (70 miliar dolar AS).