Home Liputan Haji Mengungkap Misteri Jabal Magnet di Lembah Jin, Fenomena yang Sama Terjadi di Solo

Mengungkap Misteri Jabal Magnet di Lembah Jin, Fenomena yang Sama Terjadi di Solo

Madinah, Gatra.com- Perjalanan kami, 31/5, mentok di dalam lembah yang dikepung tebing yang menjulang. Lembah yang lapang dengan jalan aspal yang halus namun mentok. Itulah Wadi al Jinn atau Lembah Jin yang katanya angker. Lembah ini 30 kilometer dari kota Madinah.

Ketika kami turun, pedagang asong berkulit hitam mendorong gerobaknya mendekat. Melihat kami dari Indonesia, dia langsung berteriak. "Jokowi! Murah-murah. Enam sepuluh riyal!" katanya menawarkan dagangannya. Meskipun di lembah Jin yang menawarkan dagangan ini asli manusia.

Dagangannya berupa pernak-pernik seperti gelang, kalung, tasbih, cincin, batu akik, lipstik, minyak wangi dan lain-lain. Tidak hanya si pengasong, pedagang es krim juga ikut nimbrung. Kemudian Arab Badui merangsek menawarkan wisata naik onta dengan tarif 10 riyal (42 ribu rupiah).

Sebagian dari kami berbelanja tasbih dan souvenir lainnya. Tasbih made in China itu dijual 6 seharga 10 riyal. Cukup murah. "Ayo, ayo, Anies Baswedan. Murah meriah," kata si pengasong makin bersemangat.

Kami memilih wisata naik onta. Onta duduk ketika kami naik. Cukup mengejutkan ketika binatang berpunuk itu mulai berdiri. Bukannya dua kaki depan dan belakang bareng berdiri, tapi kaki belakang dahulu yang tegak. Kami harus berpegangan erat ketika onta posisi nungging itu. Kondisi baru normal setelah dua kaki depan onta menyusul berdiri.

Ketika onta berjalan, rasanya seperti naik kendaraan melintasi jalan rusak. Guncangannya cukup hebat. Jika tidak erat berpegangan bisa jatuh. Melintas rute 200 meter rasanya lama sekali karena gemulainya si onta berjalan. Semakin gemulai semakin berguncang kami di punggungnya.

Selain naik onta, Wadi al Jinn dikenal sebagai jabal magnet. Karena mobil bisa berjalan sendiri meskipun mesin tidak dinyalakan. Misteri mobil berjalan sendiri ini semakin menguatkan kepercayaan hadirnya jin di lembah ini.

Meskipun jin boleh jadi hadir di lembah ini, kami kira tidak mungkin iseng mendorong-dorong mobil. Jika mengamati lanskap perbukitan yang bertebing-tebing, jalan di jabal magnet yang terlihat datar sebenarnya hanya semu semata. Jalan itu diduga kuat menurun. Sehingga mobil bisa berjalan sendiri ke satu arah dan tidak sebaliknya.

Jadi tidak adil jika jinnya mendorong cuma satu arah bukan? Demikian juga magnetnya. Fenomena yang sama juga pernah terjadi di Indonesia awal 1900-an, ketika Pakubuwono X dari Solo, membeli mobil untuk pertama kalinya di Indonesia.

Bentuknya mirip kereta. Bisa berjalan tanpa ditarik kuda. Maka mobil yang dijuluki Kyai Maruto (Angin) itupun mendapat julukan dari masyarakat sebagai kereta setan. Kereta yang bisa berjalan sendiri tanpa kuda.

151