Home Regional Noor Achmad Sebut Pemerintah Tiongkok Peduli Terhadap Pendidikan Islam dan Umat Muslim

Noor Achmad Sebut Pemerintah Tiongkok Peduli Terhadap Pendidikan Islam dan Umat Muslim

Semarang, Gatra.com - Pemerintah Tiongkok diketahui memperhatikan pendidikan agama Islam, dengan membangun perguruan tinggi Institut Islam Xinjiang seluas 10 hektare.

Pengajaran di Institut Islam Xinjiang di Provinsi Xianjiang sama persis yang ada di Indonesia bahkan di belahan bumi lainnya yang mengikuti ajaran ahlussunah wal jamaah.

“Institut Islam Xinjiang merupakan kampus baru dengan biaya pembangunan 279 juta Yuan. Bangunannya megah, luas, bersih, dan rapi,” kata Ketua Pengurus Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT), Prof. Dr. KH Noor Achmad kepada wartawan, Minggu, (2/6).

Prof. KH Noor Achmad bersama Sekretaris PP MAJT KH Muhyiddin, Ketua Bidang KetakmiranHanief Ismail, dan Sekretaris bidang Hubungan Antarlembaga/Direktur Pesantren MAJT, Dr. M Syaifudin, MA baru pulang dari kunjungan ke Tiongkok.

Kunjungan PP MAJT dilakukan pada 18 sampai 24 Mei 2024 atas undangan Pemerintah Tiongkok melalui Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Surabaya.

Lebih lanjut, Prof.Noor Achmad mengatakan, di Institut Islam Xinjiang dipelajari beberepa disiplin ilmu, seperti fiqih, tafsir, hadist, gramatika Arab nahwu-shorof, tarikh, ekonomi, dan hukum.

“Rektor Institut Islam Xinjiang adalah Syekh Abdul Raqieb Tumniyaz adalah alumni Universitas Al Azhar Kairo, Mesir,” ujarnya.

Menurut Prof Noor, pemerintah Tiongkok juga memperhatikan kebutuhan umat muslim dengan memberikan dana operasional untuk masjid Baida, merupakan masjid tertua di Kota Urumqi, Provinsi Xinjiang.

Selain itu juga memperhatikan dengan sangat baik peninggalan budaya Islam, seperti kesenian Muqam, sehingga mendapat pengakuan dari UNESCO.

“Kegiatan keagamaan Islam di Xinjiang berjalan dengan baik. Terdapat puluhan ribu masjid berdiri di sana,” katanya.

Selelain Institut Islam Xinjiang, pengurus MAJT juga mengunjungi sejumlah wilayah di Tiongkok, di antaranya Kebun Binatang Panda (Chengdu), Provinsi Sichuan, untuk melihat penataan kawasan wisata.

“Kami berkunjung ke Museum Muqam Xinjiang untuk melihat salah satu alat musik tertua. Alat musik tradisional ini mirip dengan lata musik petik tradisional yang ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah,”ujar Noor Achmad.

Selanjutnya berkunjung ke miniatur Smart Village untuk melihat kehidupan masyarakat biasa Xinjiang yang dikelola secara modern, serta ke bazar internasional Urumqi yang menjajakan segala hasil karya produktif masyarakat.

“Kami segenap pengelola MAJT, khususnya rombongan menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas undangan kerja sama yang sudah terjalin selama ini di antara kedua belah pihak,” kata Noor Achmad.

18