Jakarta, Gatra.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi pada 2025 atau pada Pemerintahan era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dikisaran 5,1% hingga 5,5%.
Target tersebut disetujui dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia (BI), Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pembahasan asumsi dasar ekonomi makro dan target pembangunan dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) tahun 2025 pada hari ini, Kamis (6/6).
“Apakah ini (pembahasan) bisa kita sahkan? Sah ya,” kata ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir.
Adapun, dalam kesempatan itu Anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny menjelaskan bahwa, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 akan menjadi landasan dalam penyusunan APBN Tahun 2025 yang merupakan masa transisi di mana APBN akan dilaksanakan oleh Pemerintah mendatang.
“Kebijakan fiskal 2025 diarahkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, diperkirakan berkisar 5,1%-5,5% pada tahun 2025,” kata Jefry.
Sejalan dengan hal tersebut kebijakan fiskal didesain tetap ekspansif, terarah dan terukur untuk menjaga momentum pertumbuhan dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal, dan memperhatikan kebutuhan fiskal pemerintah baru dalam menjalankan APBN 2025.
Pemerintah akan menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan untuk mewujudkan tercapainya target pertumbuhan. Dari sisi Konsumsi Rumah Tangga sebagai kontributor terbesar bagi ekonomi didorong dikisaran 5,0-5,2%.
Pemerintah dalam hal ini akan menjaga daya beli masyarakat, antara lain dengan melanjutkan program bantuan sosial, bantuan subsidi tepat sasaran, dan program stimulus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Daya beli masyarakat kelas menengah juga perlu dijaga melalui sejumlah insentif dunia usaha, program padat karya dan sekolah gratis.
Investasi Infrastruktur dijalankan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Demikian halnya penguatan dukungan untuk UMKM akan terus didorong.
Lebih rinci, konsumsi pemerintah ditargetkan tumbuh pada kisaran 4,7- 5,2% pada 2025. Sedangkan, kinerja ekspor ditargetkan akan tumbuh sebesar 5,0%-5,7% dan impor ditargetkan tumbuh 4,3%-4,9% pada 2025.