Home Liputan Haji Jelang Puncak Haji, Hanya Jemaah Berihram yang Bisa Masuk Mataf

Jelang Puncak Haji, Hanya Jemaah Berihram yang Bisa Masuk Mataf

Makkah, Gatra.com- Jelang penutupan pintu masuk Makkah (closing date) pada Senin (10/6), sebagian besar jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, sudah tiba lembah Suci Ibrahim.

Situasi tersebut membuat Kawasan Masjidil Haram kini makin padat. Tak hanya pada saat pelaksanaan salat lima waktu, lautan jemaah memenuhi kawasan masjid sepanjang hari.

Akibatnya, selama beberapa hari terakhir, para jemaah kini tidak lagi mudah untuk bisa masuk ke Masjidil Haram, terutama di lantai dasar hingga ke mataf. Mataf adalah area terbuka di sekitar Ka'bah, tempat para jemaah haji berthawaf mengelilingi Ka'bah berlawanan arah jarum jam (pradaksina). Sebab, polisi setempat kerap memberlakukan penutupan.

Bahkan, kini hanya jemaah berpakaian ihram yang hendak melaksanakan umrah saja yang bisa masuk mataf dan lantai dasar Masjidil Haram. Sedangkan, jemaah yang tidak berihram diarahkan ke lantai atas.

Jika kawasan masjid sudah tidak muat, polisi Arab Saudi yang berjaga akan mengarahkan para jemaah untuk beribadah di area luar masjid. Sampai-sampai, pada waktu salat berlangsung, jemaah meluber hingga ke jalan akses yang mengitari Kawasan Masjidil Haram.

Situasi kepadatan juga terasa di dua terminal yang menjadi tempat pemberhentian bus salawat pengangkut jemaah asal Indonesia. Yakni di Terminal Syib Amir dan Terminal Jiad.

Menyikapi makin padatnya Kawasan Masjidil Haram, Kementerian Agama (Kemenag) RI. Jamaah mengimbau para jamaah untuk menghindari kepadatan di terminal bus, serta mengatur waktu kembali ke hotel, 30 menit atau 1 jam setelah salat. Selain itu, ketika pulang salat Zuhur atau Ashar, jemaah diimbau mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa payung atau topi lebar untuk menghindari paparan langsung sinar matahari dan memicu dehidrasi di terminal.

”Demi kemaslahatan, kami juga mengimbau kepada seluruh jemaah untuk mengurangi aktivitas ibadah di Masjidil Haram, mengingat tingkat kepadatan yang terus bertambah,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.

Kemenag RI mengimbau jemaah agar salat fardu dan ibadah sunnah lainnya dilakukan di musala hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel. ”Kami juga mengimbau agar jemaah tidak melakukan umrah berkali-kali. Mengingat ibadah pada puncak haji membutuhkan kesehatan dan ketahanan fisik,” ucap dia.

26