Bekasi, Gatra.com - Akhir-akhir ini, sempat beredar kabar banyaknya mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan kuliah lantaran kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Di tengah kabar kurang sedap itu, President University (Presuniv) malah menghadirkan program yang membantu mahasiswa kurang mampu untuk bisa kuliah. Program yang diluncurkan pada pertengahan Mei 2024 kemarin itu diberi nama Helping Leaders.
Rektor Presuniv, Handa S. Abidin menjelaskan bahwa program ini ditujukan bagi lulusan SMA yang memiliki keinginan kuat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun menghadapi kesulitan pembiayaan.
"Jadi bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliahnya di Presuniv, hanya terkendala masalah dana, silakan ikut program Helping Leaders," katanya di Bekasi, Selasa (11/6).
Menurutnya, program ini sejalan dengan visi pendiri Presuniv yang juga Chairman Grup Jababeka, SD Darmono. Pasalnya, Darmono berkeinginan anak-anak muda dari seluruh Indonesia bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
"Pak Darmono juga berharap agar setelah lulus kuliah dan memiliki pengalaman kerja atau berbisnis, anak-muda tersebut bisa ikut membangun daerahnya. Dengan cara seperti itu, Presuniv ikut berkontribusi dalam membangun daerah-daerah di seluruh Indonesia," jelas Handa.
Handa menyebut, dengan mengikuti program Helping Leaders ini, mahasiswa tidak perlu memikirkan biaya UKT selama masa kuliah. Namun, hanya masa kuliah normal empat tahun yang dihitung Presuniv. Apabila melebihi batas waktu, maka penerima program harus menanggung biaya kuliahnya sendiri.
"Penetapan batas waktu ini untuk mendorong calon-calon mahasiswa agar memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan kuliahnya tepat waktu," tegasnya.
Selain membebaskan biaya kuliah, di tahun pertama, mahasiswa penerima program juga dibebaskan dari kewajiban untuk membayar biaya asrama. Pasalnya, Presuniv mewajibkan mahasiswa tahun pertama untuk tinggal di asrama.
"Dengan cara seperti itu, sejak dini mahasiswa Presuniv diajak untuk mengembangkan sikap toleran, mau saling memahami, dan terbuka terhadap perbedaan budaya, kebiasaan dan tradisi," ungkap Handa.
Ia juga menjelaskan bahwa program Helping Leaders ini berlaku untuk tiga program studi (Prodi). Adapun ketiganya yakni Prodi Agribisnis dan Prodi Aktuaria yang bernaung di bawah Fakultas Bisnis, serta Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di bawah Fakultas Humaniora.
"Mahasiswa yang telah lulus seleksi bisa langsung kuliah. Uang kuliahnya nanti dicicil enam bulan setelah mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan lulus. Cicilannya pun tanpa dikenakan suku bunga, bunga alias 0%," jelasnya.
Direktur Admisi Presuniv, Wijaya Kurnia menjelaskan beberapa persyaratan lainnya. Di antaranya, calon mahasiswa mesti menjelaskan kondisi perekonomian keluarganya yang dilengkapi dengan surat keterangan dari pihak desa atau kelurahan.
"Setelah dinyatakan diterima, nanti calon mahasiswa tersebut akan membuat perjanjian dengan Presuniv. Di antaranya, soal kapan mereka harus mulai mencicil dan durasinya," katany
Wijaya juga menegaskan bahwa yang ditanggung dalam program Helping Leaders adalah biaya kuliah dan biaya asrama untuk tahun pertama. Sedangkan biaya-biaya lain, seperti makan-minum, laundry, tempat tinggal untuk tahun kedua, pembelian buku, dan sebagainya tetap ditanggung oleh calon mahasiswa.
"Untuk durasi cicilan waktu yang paling singkat adalah 65 kali cicilan, dan yang paling lama 117 kali," jelasnya.
Ia menyebut, artinya kurang lebih selama lima hingga sembilan tahun setelah mahasiswa tersebut dinyatakan lulus atau mengikuti yudisium. Kesepakatan terkait hal ini akan dituangkan dalam perjanjian antara calon mahasiswa dengan Presuniv.