Jakarta, Gatra.com- Cedera olahraga seringkali menjadi kendala yang menghalangi para atlet dan olahragawan, bahkan sport enthusiast, untuk mencapai performa terbaiknya. Namun, dengan pendekatan penanganan yang komprehensif dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, pemulihan yang optimal dapat dicapai.
Siloam Hospitals Mampang, sebagai salah satu rumah sakit dengan pusat layanan orthopedi telah menerapkan strategi multidisiplin dalam menangani cedera olahraga.
"Kami sangat berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan olahraga terbaik dengan menggabungkan keahlian multidisiplin," ungkap Direktur Siloam Hospitals Mampang, Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/6).
Baca juga: MRCCC Siloam Hospitals dan Komitmen Penangan Kanker
Tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis, mulai dari tim bedah ortopedi, spesialis kedokteran olahraga, spesialis rehabilitasi medik dan fisioterapi, serta nutrisi, hingga psikologi olahraga, bekerja sama secara kolaboratif untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif bagi para pasien.
"Tujuan kami adalah membantu para olahragawan, termasuk sport enthusiast, kembali ke lapangan dan mencapai performa puncaknya dalam waktu singkat," kata dr Wahyuni.
Cedera terjadi ketika Anda melakukan gerakan yang membuat pergelangan kaki memutar atau melipat, hingga meregang terlalu keras. Cedera engkel bisa juga terjadi karena melakukan gerakan-gerakan spontan secara cepat, sehingga ligamen di sekitar tulang yang tidak siap terpaksa meregang dan akhirnya robek.
Dokter Spesialis Orthopedi dari Siloam Hospitals Mampang, dr. Langga Sintong Sp.OT(k) mengatakan, cedera ankle atau ankle sprain adalah cedera pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen atau ketikaurat yang mengikat tulang mengalami peregangan berlebihan. Biasanya gerakan memutar, perubahan posisi tiba tiba menjadi penyebab.
"Harap diperhatikan dan diingat bahwa setiap ligamen mempunyai batasan gerak, sehingga apabila melewati batas gerakan dan mungkin benturan keras, struktur ligamen akan meregang dan robek atau cedera", tutur dr Langga.
Dalam aktifitas berolahraga, cedera umum terjadi jika tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan berguna untuk mempersiapkan kondisi tubuh ketika memulai aktifitas berolahraga.
Sebagian besar dari cedera angkle atau cedera pada pergelangan kaki dan tangan yang sifatnya ringan dapat ditangani sendiri dan dapat disembuhkan. Namun jika cedera yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan tubuh dan membatasi aktifitas keseharian, maka kondisi tersebut perlu diperiksakan ke dokter ahlinya.
Baca juga: Siloam Hospitals Agora Tingkatkan Layanan Hadirkan Teknologi LINAC dan Cathlab
"Segera lakukan konsultasi dengan dokter menjadi kunci penyembuhan terbaik. Tindakan pertama ( saat terjadi) yang akan sangat membantu proses pemulihan atara lain, hentikan aktifitas dan istirahatkan kaki, kompress dengan es batu lalu balut mata kaki sejajar dengan tinggi pinggul, Gunakan penopang dan lainnya dari tenaga terlatih," ungkap dr. Langga.
Dalam penanganan cedera, dr Langga menjelaskan bahwa dalam menentukan tingkat keparahan cedera, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta penunjang. Seperti foto Rontgen atau USG engkel kaki untuk melihat kondisi otot, tulang, serta urat (tendon dan ligamen) di dalam engkel yang mengalami cedera.
Saat kondisi sudah diketahui pasti, dokter baru akan menentukan penanganannya. Pada kasus cedera engkel parah, seperti tendon putus atau patah tulang, penanganan yang dilakukan dapat berupa pemasangan belat atau gips, tindakan operasi, dan fisioterapi.