Surabaya, Gatra.com- Pelatihan Vokasi Industri Wilayah Jawa Timur secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan. Bertempat di Hotel Surabaya Suite, Surabaya, acara itu dihadiri oleh 475 peserta pelatihan Vokasi Industri yang ada di Jawa Timur, termasuk kelompok penyandang disabilitas.
Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian, Masrokhan mengapresiasi Jawa Timur dan berharap ini menjadi role model dalam pelaksanaan program yang akan datang di wilayah Indonesia lainnya. "Program pelatihan vokasi industri untuk wilayah Jawa Timur ini sungguh luar biasa, melibatkan jumlah peserta yang signifikan termasuk adik-adik penyandang disabilitas," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6).
Masrokhan menekankan perlunya SDM yang Terlatih, memiliki Kompetensi dan Siap kerja di industri melalui kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan yang terkait. Dalam acara itu juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPSDMI dengan KADIN Jawa Timur, Responsible Care® Indonesia (RCI) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Baca juga: Polri Ingatkan Ada Sanksi Bagi Anggota Bergaya Hidup Mewah
Ketua PresidiRCI Responsible Care® Indonesia (RCI), Edi Rivai menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada BPSDMI atas kesempatan dan kepercayaan kepada RCI untuk berperan serta dalam program pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM Industri. RCI siap berkolaborasi dengan para pihak karena ini sejalan dengan salah satu objective RCI.
Edi memaparkannya, salah satunya adalah memberikan advokasi dan perbaikan kinerja perusahaan industri secara berkelanjutan. Yakni melalui program peningkatan kapasitas, pelatihan, lokakarya maupun seminar serta verifikasi atau assessment secara berkala.
Lebih lanjut Edi Rivai menyampaikan bahwa ekonomi global yang semakin terbuka, mobilitas dan kompetisi tenaga kerja antar negara menjadi tantangan yang tidak terhindarkan. "Di Indonesia, upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor industri melalui investasi dan ekspansi pasar, menuntut para pelaku industri untuk meningkatkan daya saing," ungkapnya.
Salah satu strategi kunci adalah memastikan ketersediaan SDM yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi industri. Peningkatan kompetensi SDM industri, yang dapat diuji melalui sertifikasi atau pengakuan kompetensi, menjadi penting. Hal ini sejalan dengan tujuan Undang-Undang Nomor 3 tentang Perindustrian untuk menghasilkan SDM industri yang kompeten.
Baca juga: Gubernur Khofifah Sampaikan Kuliah Umum pada Penerima Beasiswa Pemprov Jatim
Kesiapan SDM yang berkualitas menjadi prioritas dalam menghadapi persaingan pasar tenaga kerja yang semakin ketat. Regulasi seperti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 mengatur pembangunan SDM industri melalui pendidikan vokasi, pelatihan, pemagangan, dan sertifikasi kompetensi.
RCI berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas SDM industri khususnya di bidang energi terbarukan sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk mencapai target porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 31% pada tahun 2050 dan Indonesia menuju net zero emission 2060.
Sebagai bentuk komitmen ini, RCI bersama dengan LSP EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Indonesia dan PT. Petrokimia Gresik mendapatkan mandat untuk melaksanakan kegiatan perdana pelatihan vokasi industri dan sertifikasi kompetensi untuk 30 orang tenaga kerja industri yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur mulai tanggal 12-16 Juni 2024 yang bertempat di Gedung Pusdiklat, Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Indonesia-Perancis Kerja Sama Bangun Kualitas Pendidikan Vokasi
Pada kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pusdiklat BPSDMI dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) Perkapalan Nusantara; LSP EBTKE Indonesia, LSP Elektronika Nasional, LSP Kampuh Welding Indonesia, PT Media Hati.
Penandatanganan PKS antara Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya dengan UNESA, IPPI, PT Reka dan PT Arisa. Penandatanganan PKS antara BDI Yogyakarta dengan PT Pria Dwi Sentosa dan PT Wangta.
Agenda penting ini menjadi bukti nyata dari upaya bersama, untuk memajukan sektor industri di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Dengan menghadirkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas SDM serta memperkuat daya saing industri Indonesia untuk mewujudkan SDM unggul, Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.