Home Kesehatan Wamenkes: Bedah Telerobotik Bisa Tekan Masalah Kurangnya Dokter Spesialis Bedah

Wamenkes: Bedah Telerobotik Bisa Tekan Masalah Kurangnya Dokter Spesialis Bedah

Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono mengatakan operasi jarak jauh menggunakan robot atau bedah telerobotik (telerobotic surgery) dapat menekan masalah kekurangan SDM kesehatan dan hambatan geografis.

Hal tersebut dijelaskannya dalam konferensi pers Road to Urological Association of Asia (UAA) Congress 2024: Indonesia akan mengembangkan telerobotic surgery, inovasi bedah yang menghilangkan hambatan geografis, di Jakarta Selatan, Rabu (19/6)

“Telerobotic surgery menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah dan menghilangkan hambatan geografis, sehingga dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur berah terbaru,” kata Dante.

Lebih lanjut, dirinya mencontohkan nantinya alat atau robot ini akan ditaruh di berbagai wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Kemudian, operasinya bisa dilakukan di Jakarta atau tempat center lain.

“Teman-teman bisa bayangkan, dengan robotic surgery itu, itu operasinya ada di Kalimantan, dokternya ada di Jakarta. Jadi melakukan operasi di Jakarta dokternya, pasiennya ada di Kalimantan,” ucapnya.

Selain itu, hadirnya bedah telerobotik juga bermanfaat dalam menekan pembiayaan kesehatan. “Dengan menggunakan pemanfaatan teknologi yang baik, maka health expenditure (belanja/pengeluaran kesehatan) itu bisa ditekan dengan baik,” tutur Dante.

Pada kesempatan itu, dia menyoroti kasus uronefrologi termasuk dalam salah satu dari empat prioritas utama pemerintah karena morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Mengutip data Global Cancer Statistics 2020, lanjutnya, ada sekitar 13 ribu kasus kanker prostat di Indonesia.

“Sedangkan penyakit pembesaran prostat yang terkait dengan penurunan hormon pada laki-laki usia lanjut itu juga semakin tinggi. Itu angkanya 97 ribu kasus di Indonesia. Jadi memang masalah urologi ini masalah yang paling penting untuk diperhatikan,” lanjutnya.

Wamenkes juga menuturkan Indonesia memiliki 700 dokter urologi per tahun ini. Dengan penduduk Indonesia sekitar 270 juta, jumlah tersebut tidak memenuhi rasio dokter spesialis urologi yang seharusnya 1:1.000 penduduk.

Dengan demikian, Dante menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Urologi Indonesia (InaUA) ini untuk meningkatkan pelayanan urologi melalui inovasi bedah telerobotik.

Untuk diketahui, uji coba atau demonstrasi langsung bedah telerobotik akan dilakukan pada Kongres Urological Association of Asia (UAA) pada 5-8 September 2024 di Bali.

Uji bedah telerobotik tersebut akan dilakukan dari Denpasar dan terhubung dengan ahli di Beijing/Shenzhen yang berjarak sekitar 8.500 km.

93