Jakarta, Gatra.com – Belanja online yang menjadi tren masyarakat beberapa tahun belakangan ini turut membantu pertumbuhan bisnis logistik atau ekspedisi. Pengiriman barang yang dulu bersifat konvensional, kini berintegrasi dengan teknologi. Sejalan dengan itu, perdagangan elektronik atau e-commerce yang menyokong perusahaan logistik di Tanah Air turut berdaptasi seiring perkembangan zaman.
Sejumlah perusahaan jasa logistik mengaku kerja sama mereka dengan e-commerce selama ini berjalan sangat baik. “Sejak kita berdiri sebagai pemain (logistik) ekspres yang cukup paling muda, dibanding teman-teman ekspres lain, juga tumbuh melihat pertumbuhan lokapasar itu menjadi satu tujuan utama kenapa Anteraja segera berbisnis dan membangun industri ekspres itu di lokapasar,” kata CEO Anteraja, Handy Wijaya dalam keterangannya di Jakarta pada 11 Juni 2024.
Handy menyebut Shopee sebagai salahsatu mitra logistik terbaiknya. Menurutnya, Shopee menjadi platform yang punya visi-misi yang sama dengan Anteraja. Kedua perusahaan sejak awal berkomitmen mendorong pelaku UMKM bertumbuh dan menaikkan skala bisnis mereka lebih dari saat ini.
Shopee menjadi mitra kolaboratif bagi Anteraja sepanjang empat tahun perjalanan kemitraan keduanya. Banyak program diinisiasi bersama antar kedua perusahaan. Handy menuturkan, Shopee membuka kesempatan ke sejumlah perusahaan ekspedisi ekspress untuk menjadi mitra layanan kurir di platform Shopee.
“Proses integrasi dilakukan bertahap supaya semua kebutuhan masing-masih pihak, baik dari sisi kami sebagai perusahaan ekspres-nya dan Shopee sebagai platformnya itu dilakukan,” ujar Handy.
Sementara itu, perusahaan ekspedisi kenamaan di Indonesia, SiCepat Ekspres, juga memiliki pengalaman menarik selama bekerja sama dengan Shopee. SiCepat menyadari Shopee sebagai e-commerce mampu menjangkau banyak pengguna dari berbagai segmen. Salah satunya layanan Cash On Delivery atau dikenal COD.
SiCepat dalam waktu dekat bakal menyasar banyak pengguna Shopee dengan layanan jasa kurir miliknya ke seluruh penjuru Indonesia. Hal itu disebabkan, Shopee membuka kerja sama dengan berbagai perusahaan ekspedisi agar melayani konsumen yang ingin berbelanja namun belum tersentuh layanan pembayaran digital.
Atas alasan itu, manajemen SiCepat ingin berkolaborasi lebih dalam dengan Shoppee. “Bersama Shopee, SiCepat siap menjembatani pelanggan yang ingin berbelanja daring dengan membayar langsung di tempat,” ujar Director of External Affairs Sicepat Ekspres Indonesia, Imam Sedayu P.
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Logistik E-commerce (APLE) Sonny Harsono mengatakan, dugaan monopoli yang dialamatkan kepada Lazada dan Shopee baru-baru ini belum bisa dibuktikan. Sebagai asosiasi, pihaknya belum mendapat laporan dari pengguna maupun pemain jasa kurir jika mereka dirugikan.
Sonny menyebut, apa yang dilakukan Shopee dan hampir dilakukan oleh semua platform e-commerce lain adalah teknik marketing interpretasi cross selling atau promosi secara silang yang disalahartikan sebagai upaya monopoli.
“Dalam aplikasi Shopee di Indonesia, pembeli masih bisa mengubah dan memilih 3PL (penyedia jasa logistik pihak ketiga) setelah mereka check out. Menurut kami, dikarenakan masih adanya logistik atau kurir lain yang masih dipakai oleh Shopee, artinya Shopee hanya menggunakan teknik marketing agar layanan lebih menarik,” tutur Sonny.