Home Gaya Hidup Aktor Nicholas Saputra Tampilkan Ramalan Serat Centhini di ARTJOG 2024

Aktor Nicholas Saputra Tampilkan Ramalan Serat Centhini di ARTJOG 2024

Yogyakarta, Gatra.com - Festival seni tahunan di Yogyakarta, ARTJOG, kembali digelar. Karya-karya 48 seniman dari dalam dan luar negeri, termasuk aktor Nicholas Saputra, turut memeriahkan ARTJOG dengan tema “Motif: Ramalan” ini.

ARTJOG 2024 bakal digelar di Jogja National Museum, Kota Yogyakarta. 28 Juni – 1 September. Direktur ARTJOG Heri Pemad menyatakan tema Ramalan merupakan kelanjutan dari tema tahun lalu, Lamaran.

“Tema ini dirancang untuk mengajak seniman menelusuri sejarah lalu dan kemungkinan peristiwa masa depan,” kata dia saat media gathering ARTJOG 2024 di Sleman, Kamis (20/6).

Ia menjelaskan, tema Ramalan juga berkaitan dengan segala kebaruan di festival ini sehingga memunculkan sesuatu yang segar bagi ARTJOG. “Harapan saya ada sesuatu yang baru, suasana baru. Makanya kami begerak dengan kurator dan seniman yang berganti-ganti,” tuturnya.

Selain 48 seniman tersebut, ada 36 seniman anak dan remaja yang diajak setelah lolos seleksi. Adapun kurator tamu ARTJOG 2024 adalah Hendro Wiyanto. Penari Rianto dan musisi Risky Summerbee & The Honeythief serta 57 penampil juga diundang ke panggung pertunjukan ARTJOG.

Tahun ini juga diluncurkan program Love ARTJOG, sebuah pusat layanan disabilitas yang melibatkan para difabel di festival seni ini. Seperti biasa, sebagai ciri khas ARTJOG, seniman komisi diundang untuk menghadirkan karya khusus, biasanya berukuran masif dan merombak fasad lokasi pameran. Kali ini, diundang seniman sohor Agus Suwage dan Titarubi.

Adapun tema-tema karya di ARTJOG terbentang luas mulai dari isu lingkungan, keberagaman, dan kesetaraan, hingga ihwal ramalan itu sendiri. Salah satunya karya Nicholas Saputra dan Happy Salma yang merespons pementasan mendiang Gunawan Maryanto tentang Serat Centhini.

Nicholas, Happy, dan Gunawan adalah para aktor ternama. Sementara Serat Centhini merupakan karya sastra Jawa yang digubah di awal abad 19 dan menghimpun berbagai pengetahuan dan kebudayaan Jawa.

Saking lengkapnya sebagai ensiklopedia Jawa, Serat Centhini ini relevan hingga sekarang dan beberapa bagiannya dianggap sebagai ramalan menjadi pedoman dalam mengarungi kehidupan.

Almarhum Gunawan Maryanto pernah mementaskan salah satu bagian Serat Centhini bertajuk ‘Empat 40 Malam dan Satunya Hujan’. Pementasan inilah yang kemudian diterjemahkan lagi dalam karya baru oleh Nicholas dan Happy. “Ini menjadi salah satu karya menarik di ARTJOG 2024,” kata kurator tetap ARTJOG, Bambang ‘Toko’ Wicaksono.

 

49