Jakarta, Gatra.com - Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB) menyelenggarakan Pelatihan Dasar-Dasar Volunteering dan Pengenalan ARM HA-IPB batch 3 di Gedung Alumni IPB, Sabtu (22/6). Pelatihan ini merupakan bagian dari proses rekrutmen relawan Sahabat ARM sebagai pendukung aksi-aksi kemanusiaan alumni IPB di lapangan.
Sebanyak 45 calon relawan dari kalangan mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum mengikuti dengan antusias pelatihan yang difasilitasi langsung Ketua Umum ARM HA-IPB, Ir. Ahmad Husein, M.Si., dan Ketua Bidang Manajemen Relawan, Ir. Agoes Susilo JP.
Peserta belajar dan berdiskusi seputar relawan (volunteer) dan kegiatan kesukarelawanan (volunteering), manfaat, hak dan tanggung jawab, serta kegiatannya. Mereka juga belajar mengenal ARM HA-IPB sebagai badan otonom bidang kemanusiaan berikut strategi dan kegiatannya.
“Pelatihan ini merupakan jenjang bagi calon relawan untuk dapat menjadi relawan Sahabat ARM,” ujar Ahmad Husein, di sela-sela kegiatan. ARM HA-IPB memiliki dua kategori relawan, yaitu Sahabat ARM dan Relawan Utama. Sahabat ARM merupakan relawan yang direkrut dan dilatih dari kalangan mahasiswa, alumni, serta civitas akademika dengan usia minimal 18 tahun tanpa batasan usia maksimal. Mereka bertugas mendukung kegiatan-kegiatan ARM H-IPB.
Berbeda dengan Relawan Utama, Sahabat ARM tidak wajib terjun dimobilisasi untuk memberi pelayanan di lapangan. Mereka diprioritaskan membantu di berbagai lini yang menjadi kompetensi atau keahlian mereka sehari-hari mulai dari admin dan kesekretariatan, logistik, diseminasi dan promosi ARM, penggalangan dana dan kerja sama, serta kontribusi usulan dan saran konstruktif lainnya.
Bagi Endang Yulisetiawati, alumni IPB Angkatan 14 (1977), pelatihan ini merupakan jawaban bagi dirinya yang telah lama mencari wadah untuk bergiat membantu sesama. "ARM HA-IPB memberi kesempatan pada saya untuk dapat membantu dalam peristiwa bencana di Indonesia tanpa harus turun ke lapangan," jelasnya.
Rekannya, Erina Rusdian Sari, yang berprofesi sebagai family hypnotherapist, konselor, sekaligus grafolog, berpendapat senada. “ARM HA-IPB memberikan informasi yang proporsional untuk membangun keyakinan saya selaku calon relawan,” kata Erina.
Sementara Haryanto, alumni IPB University yang kini menjadi dosen di Universitas Mataram, Lombok, NTB, menilai rekrutmen Sahabat ARM melalui pelatihan ini amat baik. Ia berharap ke depan ARM HA-IPB dapat merangkul lebih banyak calon relawan untuk bergabung. “Mereka juga perlu diberi pelatihan-pelatihan pengayaan untuk mendukung kerja mereka sebagai relawan,” lanjut Haryanto.
Di akhir acara, ARM HA-IPB menyerahkan secara simbolik sertifikat tanda merampungkan pelatihan kepada tiga perwakilan peserta pelatihan. Rencananya, ARM HA-IPB akan mengadakan pelatihan rekrutmen batch 4 secara daring (online) bulan Juli yang akan datang.