Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Heru Suyatno, mengatakan, mayoritas warga Jember menilai masalah penyediaan lapangan pekerjaan merupakan hal yang paling mendesak untuk diselesaika oleh calon bupati 2024.
Heru pada Jumat, (28/6), menyampaikan, angkanya sebesar 54,30% merupakan hasil survei terbaru yang dilakukan pihaknya. Selanjutnya, sebanyak 20,66% warga Jember menilai sektor pertanian dan sejumlah 20,7% menginginkan pembenahan sektor pertanian.
Haru menyampaikan, pada survei ini, pihaknya juga menguji tingkat popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas sejumlah nama yang masuk bursa untuk maju sebakal calon bupati Jember.
“Dari sisi popularitas dokter Faida mantan bupati Jember 2016–2021 adalah calon bupati yang paling dikenal publik dengan tingkat popularitas 87,2%,” katanya.
Selanjutnya, petahana Bupati Jember Hendy Siswanto 80,2%, Gus Firjaun 70,7%, Muhammad Fawait 60,2%, Muhammad Jaddin Wajad 48,6% ,Karimullah Dahrujiadi 47,8%, Wakil Ketua DPRD Jember Agus Sofyan 46,6%, Hadi Supaat 43,2%, dan Nanang Handono Prasetyo 40,8%.
Begitupun untuk tingkat penerimaan publik atau kedisukaan oleh masyarakat (akseptabilitas), kata Heru, Faida berada paling atas yakni 79,3%, Wakil Bupati Jember Gus Firjaun 60,8%, Muhammad Fawait 57,7%, Hendy Siswanto 54,8%, Karimullah Dahrujiadi 51,8%, Muhammad Jaddin Wajad 42,8%, Agus Sofyan wakil Ketua DPRD Jember 40,1%, Hadi Supaat 38,7%, dan Nanang Handono Prasetyo 38,3%.
Sedangkan untuk tingkat elektabilitas, lanjut Heru, pihaknya melakukan beberapa simulasi, di antaranya semi terbuka. Dalam simulasi ini, Faida kembali berada di peringkat atas dengan 34,9%. Selanjutnya Hendy Siswanto 21,2%, Gus Fawait 11,1%, Anggota DPRD Jawa Timur Karimullah Dahrujiadi 6,2%, Gus Firjaun 5,4%, Muhammad Jaddin Wajad 3,2%, Hadi Supaat 2,1%, dan tidak memilih 15,9%.
Selanjutnya ?menerapkan pertanyaan terbuka. Elektabilitas Faida tetap berada pada peringkat pertama sebagai sosok yang paling terekam dalam ingatan publik atau top of mind dengan angka 29,8%.
Setelah Faida, Hendy Siswanto 19,8%, Gus Firjaun 13,2%, Gus Fawait atau Muhammad Fawait 7,3%, Karimullah Dahrujiadi 5,7%, Muhammad Jaddin Wajad 3,7%, Hadi Supaat 2,4%, dan tidak menjawab 18,1%.
Selanjutnya simulai empat nama, kata Heru, yakni Hendy Siswanto, Faida, Gus Firjaun, dan Gus Fawait. Hasilnya, Faida masih mendapat tingkat elektabilitas tertinggi, yakni sebesar 42,2%, Hendy Siswanto 29,5%, dan Gus Fawait 13,8%, dan Gus Firjaun 10,1%. Sedangkan tidak memilih sejumlah 4,4%.
Sedangkan untuk tingkat keterpilihan pada simulasi tiga nama, yakni Hendy Siswanto, Faida, dan Gus Fawait. Hasilnya, Faida mendapatkan tingkat elektabilitas 47,8%, Hendy Siswanto 28,7%, dan Gus Fawait 16,9%. Responden yang tidak memilih 6,6%.
Heru menjelaskan, IDM melakukan survei pada 12–24 Juni 2024 terhadap 1.440 orang responden. Toleransi kesalahan atau margin of error dalam survei ini ±2,58% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sampel dipilih menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah proporsional. Responden adalah warga yang mempuyai hak pilih di Pilakada Kabupaten Jember dan minimal berusia 17 ke atas atau sudah menikah.
Pengamat sosial politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Mohtazul Farid, menyebut bahwa masyarakat Jember ingin mencari pemimpin yang bekerja nyata dan kinerja yang dapat meningkatkann ekonomi. “Bukan hanya pencitraan semata,” katanya.