Home Politik Di Survei IDM, Dudung dan Airlangga Berpeluang Tinggi Untuk 2024, Kok Bisa?

Di Survei IDM, Dudung dan Airlangga Berpeluang Tinggi Untuk 2024, Kok Bisa?

Jakarta, Gatra.com - Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis hasil survei jajak pendapat masyarakat jelang dua tahun pemilihan umum dari dengan tema 'Potret Suara Masyarakat Jelang Pemilu 2024', Senin (30/5/2022).

Direktur Eksekutif IDM, Fahmi Hafel mengatakan dari tokoh dengan latar belakang militer sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral Dudung Abdurachman memiliki tingkat elektabilitas tertinggi jika Pilpres 2024 dilaksanakan hari ini.

Dalam hasil simulasi survei IDM sosok Capres dari latar belakang TNI dan Polri memiliki hasil sebagai berikut: Dudung Abdurachman (20,3%), Prabowo Subianto (15,2%), Gatot Nurmantyo (12,2%), Budi Gunawan (9,1%), Andika Perkasa (8,2%), Moeldoko (4,4%), Agus Harimurti Yudhoyono (4,2%), Tito Karnavian (2,2%), dan responden yang tidak menjawab sebanyak 24,2%.

"Jendral Dudung Abdurachman bisa jadi kuda hitam di Pilpres 2024 nanti. Apalagi Dudung punya kans besar untuk menjadi Panglima TNI, artinya masih punya waktu yang panjang di jajaran TNI, beda dengan tokoh lainnya yang sudah pensiun dan akan pensiun," ujar Fahmi.

Sementara hasil survei untuk tokoh-tokoh sipil, Ketua Umum Partai Golkar menempati urutan pertama jika Pilpres 2024 digelar hari ini.

Hasil survei IDM untuk tokoh sipil yakni Airlangga Hartarto (27,9%), Ganjar Pranowo (12,2%), Puan Maharani (8,4%), Khofifah Indar Parawansa (7,4%), Anies Baswedan (6,4%), La Nyalla Mattalitti (3,8%), Muhaimin Iskandar (3,2%), Sandiaga Uno (2,1%), Erick Thohir (1,2%), dan responden yang tidak menjawab sebesar 27,4%.

Upaya yang dilakukan sosok Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dengan pertumbuhan ekonomi 5,1% dari hasil survei IDM diapresiasi dengan kepuasan responden di tingkat 87,9%.

"Dari hasil survei tersebut bisa dikatakan Airlangga merupakan tokoh sipil yang paling siap maju. Apalagi ia memiliki mesin politik Partai Golkar yang sudah menetapkan dirinya sebagai Capres. Dimana Partai Golkar saat ini berkoalisi dengan PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu sehingga bisa mengusung pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024," tutur Fahmi Hafel.

Sedangkan untuk sosok sipil lainnya seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dikatakan Hafel berpotensi untuk menciptakan polarisasi di tengah masyarakat dengan kubu buzzer-nya masing-masing.

Dalam kategori hasil survei IDM terkait elektabilitas partai politik berikut hasilnya. Posisi pertama ada Golkar dengan prosentase 20,1%. Disusul Gerindra (18,2%), PDIP (18,1%), PKB (5,2%), PPP (4,6%), PAN (4,4%), PKS (4,2%), Nasdem (4,1%), Demokrat (4,1%), Perindo (2,6%), PSI (1,1%).

Sementara hasil survei IDM terkait tingkat kepuasan terhadap kinerja lembaga penegak hukum menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri lebih tinggi dibandingkan KPK. Institusi yang paling dipercaya publik dari hasil survei IDM terbaru yakni Polri (82,4 %), Kejaksaan Agung (77,8 %), KPK (50,6 %).

Survei IDM dilakukan pada 6-20 Mei 2022 dengan melibatkan 2.100 responden yang tersebar di 34 provinsi di 489 kabupaten atau kota dengan tingkat margin of error survei diperkirakan ±2,14% pada tingkat kepercayaan 95%. Kegiatan jajak pendapat survei wawancara via telepon yang seleksinya menggunakan metode random sampling.

Menanggapi hasil survei IDM tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya, Febriansyah menilai bahwa hasil survei IDM dapat menjadi peluang Airlangga Hartarto mendapatkan simpati rakyat dan dapat menjadi kandidat Capres 2024.

Namun kata dia, Airlangga harus dapat membuktikan dengan menunjukkan kinerjanya yang baik, terkait adanya persoalan minyak goreng.

"Airlangga masih memiliki peluang dalam Pemilu 2024, dan kinerja sebagai menteri dapat menunjukkan elektabilitas Golkar dan Airlangga tinggi," kata Febriansyah.

Sementara itu, terkait hasil survei IDM atas kinerja Polri yang telah membaik, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan mengatakan di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadikan institusi Polri lebih baik.

Hal ini terlihat dari ketegasan Kapolri terhadap anggotanya yang melakukan tindakan melanggar hukum langsung diberikan langkah tegas, mulai dari pemecatan, mutasi dan lainnya. Kepemimpinan Jenderal Sigit kata Edi patut menjadi perhatian karena ketegasannya membuat banyak perubahan dalam tubuh Polri.

"Kapolri Jenderal Sigit sangat tegas dan telah membawa perubahan bagi institusi Polri, dan menghilangkan citra buruk Polri," kata Edi Hasibuan.

Ia mengungkapkan program 'Presisi' Polri telah membawa banyak perubahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Polri diharapkan semakin bersih dan menjadi institusi yang dekat dengan masyarakat.

"Dengan presisinya Polri telah menjalankan tugasnya yang baik, seperti dalam pelayanan bagi masyarakat, dan kinerja yang jauh lebih baik," tutup Edi.

247