Home Hiburan Warner Music Indonesia Nilai Platform Pemutar Musik Digital sebagai Peluang

Warner Music Indonesia Nilai Platform Pemutar Musik Digital sebagai Peluang

Jakarta, Gatra.com – International Marketing Director Warner Music Indonesia Andri Parulian Sinaga, menilai bahwa banyaknya platform pemutar musik digital seperti TikTok Musik, Spotify, Apple Music, YouTube, Langit Musik, YouTube, dna sebagainya merupakan peluang dan tantangan bagi lebel dan para seniman atau artis.

“Warner Music Indonesia memandang perkembangan teknologi digital dan platform seperti TikTok, Spotify, dan YouTube sebagai peluang sekaligus tantangan yang merevolusi industri musik,” katanya kepada Gatra.com di Jakarta pada Selasa, (2/7).

Andri lebih lanjut menyampaikan, pihaknya tidak memandang kehadiran berbagai platform digital pemutar musik tersebut sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang, yakni sarana untuk memperluas jangkauan pasar atau penikmat musik, mengembangkan model bisnis baru, dan memperkuat ikatan dengan penggemar.

Terlebih lagi, lanjut Andri, seiring dengan penetrasi teknologi digital yang semakin mendalam di industri musik Indonesia, Warner Music Indonesia mengalihkan fokus bisnisnya ke ranah digital.

“Hal ini didorong oleh perubahan perilaku konsumsi musik di Indonesia, pertumbuhan pengguna internet, dan peningkatan penggunaan smartphone yang mendukung konsumsi musik digital,” katanya.

Pemutar pemutar musik digital menjadi peluang karena juga menawarkan efisiensi biaya dengan menghilangkan kebutuhan akan produksi dan distribusi fisik seperti kaset, CD, dan vinyl.

Dengan demikian, ujarnya, akan lebih banyak lagi musik dapat dirilis dengan biaya lebih rendah, memungkinkan label dan artis untuk memproduksi dan mendistribusikan karya mereka tanpa modal besar, serta membuka peluang bagi lebih banyak bakat lokal untuk berkembang.

“Aplikasi streaming dan penemuan musik seperti Spotify, Apple Music, YouTube, Langit Musik, dan TikTok Musik semakin populer di Indonesia,” katanya.

Platform ini tidak hanya menawarkan akses musik yang lebih mudah dan paket "freemium" yang membantu mengurangi pembajakan, tetapi juga menyediakan sistem monetisasi yang lebih transparan dan terukur bagi artis dan label. Selain itu, transparansi data yang ditawarkan oleh platform ini memungkinkan pengumpulan data konsumsi musik yang sangat berharga untuk pengambilan keputusan terkait strategi pemasaran, perencanaan tur, dan investasi artis.

Ia menjelaskan, bisnis musik saat ini mengalami transformasi pesat seiring dengan perkembangan teknologi digital yang terus berubah. Media sosial, khususnya TikTok, kini menjadi pendorong utama tren musik di Indonesia. Video pendek dengan latar musik di TikTok seringkali memicu viralitas lagu-lagu tertentu.

“Kami melihat TikTok sebagai platform strategis yang akan terus menjadi landasan peluncuran musik dan artis baru,” katanya.

Meningkatnya konsumsi konten lokal (UGCs) juga memengaruhi strategi pemasaran musik Warner Music Indonesia. Dengan memahami tren ini dan mengadopsi teknologi yang tepat, industri musik dapat terus berkembang dan berinovasi, memberikan pengalaman yang lebih kaya dan beragam bagi artis maupun penggemar.

72