Singapura, Gatra.com - Malaysia siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza, jika diberi mandat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkan di media sosial setelah melakukan panggilan telepon dengan presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto pada hari Senin (1/7).
Channelnewsasia, Selasa (2/7) melaporkan, dalam pembicaraan tersebut Anwar mengusulkan --dalam unggahan Facebook-nya setelah panggilan telepon tersebut-- bahwa kolaborasi pemeliharaan perdamaian semacam itu dapat diperluas ke tingkat regional yang melibatkan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Duo ini terlibat dalam perbincangan selama tiga menit dan bertukar pandangan tentang sejumlah isu, termasuk representasi Prabowo atas negaranya di pentas dunia,” tambah Anwar.
“Saya juga menyambut baik gagasan kerja sama dalam misi penjaga perdamaian internasional Malaysia-Indonesia dan kemungkinan memperluas kerja sama ini ke tingkat regional ASEAN,” tulisnya.
Dalam panggilannya, Anwar juga mendoakan Prabowo agar cepat pulih setelah menjalani operasi kaki, yang dijalaninya bulan lalu.
Rekan jejak penjaga perdamaian
Malaysia dan Indonesia sudah tidak asing lagi dengan upaya pemeliharaan perdamaian. Menurut PBB, Malaysia memiliki 862 personel berseragam yang terlibat dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB hingga akhir April. Sekitar 825 di antaranya adalah tentara.
Sejak 1960, negara ini telah berpartisipasi dalam lebih dari 38 operasi penjaga perdamaian, termasuk di Lebanon, kata Kolonel Shamsuri Noordin, penasihat militer di Misi Tetap Malaysia untuk PBB, dalam pidatonya di bulan Februari.
Sedangkan menurut PBB, Indonesia memiliki 2.715 personel berseragam yang dikerahkan dalam operasi penjaga perdamaian PBB hingga akhir April.
Anwar telah menjadi pendukung setia dan vokal perjuangan Palestina dan telah membela hubungan Malaysia dengan kelompok militan Hamas.
Setelah perang Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober, ia telah menyuarakan kekhawatirannya tentang keengganan Amerika Serikat dan Barat untuk memberikan tekanan pada Israel.
Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 37.000 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan setempat.
Anwar juga berbicara tentang upaya menggandakan kekuatan untuk lebih memperkuat ASEAN sebagai platform utama dalam mengelola urusan regional. Malaysia akan mengambil alih sebagai ketua bergilir blok tersebut pada tahun 2025.