Home Regional Sekda Jateng: Pertumbuhan Industri dan Pertanian Perlu Keseimbangan

Sekda Jateng: Pertumbuhan Industri dan Pertanian Perlu Keseimbangan

Semarang, Gatra.com - Pertumbuhan  sektor industri dan pertanian di Jawa Tengah perlu keseimbangan, supaya sama-sama berjalan dengan baik.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, usai melaunching Road to Pusaka Jateng di Semarang, Selasa, (2/7).

“Melalui forum ini kita meminta masukan dari  semua stakeholder yang ada untuk menyeimbangkan industri dan pertanian. Karena peningkatan industri pasti akan berdampak terhadap sektor pertanian,” ujar Sumarno.  

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Genjot Inovasi

Forum Pusaka Jateng merupakan forum diskusi para akademisi dan stekeholder terkait yang membahas perkembangan ekonomi terkini, dampak isu strategis terhadap perekonomian Jateng, serta perumusan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi berbagai isu strategis.

Diakatakan Sumarno, Sesuai visi misi pembangunan jangka panjang Jateng 2025-2045, pemerintah pusat menetapkan Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional. 

Menurut dia, dua sektor itu harus dapat dilaksanakan secara beriringan, agar dapat bersama-sama memajukan industri sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan begitu, sektor pangan diharapkan dapat menghasilkan berbagai produk pertanian maupun peternakan lokal yang mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Demikian pula  dengan tumbuhnya sektor industri, akan menyerap banyak tenaga kerja, dan meningkatkan perekonomian daerah.

"Dua hal ini (pangan dan industri) jika digarap dengan baik dan seimbang, potensinya sangat luar biasa, karena dua hal inilah yang sangat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Baca Juga: Harganas Jadi Momentum Percepatan Penurunan Stunting di Jateng

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Ndari Surjaningsih mengatakan, tema Road to Pusaka Jateng 2024 sejalan dengan visi misi pembangunan jangka panjang Provinsi Jateng sebagai penumpu pangan dan industri.

"Pokok bahasan dalam forum ini difokuskan pada upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan ketahanan pangan dan memajukan industri di tengah berbagai tantangan global," katanya.

Ndari menjelaskan, Jateng merupakan salah satu sentra produksi pangan di Indonesia. Pada 2023, Jateng menjadi sentra beras dengan produksi beras tertinggi ketiga dengan pangsa 16,90%, produsen bawang merah terbesar Indonesia atau 28% dari total produksi nasional, serta komoditas cabai diposisi kedua kontributor nasional sebesar 14%.

"Kita harapkan sektor pertanian bisa menjadi pendukung dari sektor makanan dan minuman yang ada di Jateng.

63