Home Hukum Sebut Kematian Afif Akibat Lompat ke Sungai, Kapolda Sumbar: LBH Sok Suci

Sebut Kematian Afif Akibat Lompat ke Sungai, Kapolda Sumbar: LBH Sok Suci

Jakarta, Gatra.com- Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono memastikan siswa SMP Afif Maulana (13), tewas karena lompat ke sungai untuk mengamankan diri dari kejaran polisi.

Hal ini merespons laporan yang dilayangkan terhadap dirinya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.

"Kami yakini, berdasarkan kesaksian dan barang bukti yang kuat (Afif Maulana), melompat ke sungai untuk mengamankan diri," kata Kapolda kepada wartawan, Kamis (4/7).

Dia menegaskan remaja 13 tahun itu bukan dianiaya polisi. Polda Sumbar dan Polresta Padang telah melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dia mengaku bertanggung jawab atas kesimpulan penyidikan tersebut.

"Kami bertanggung jawab kan, bahwa sebagaimana ajakannya ke Adhitya bukan dianiaya polisi. Itu keyakinan kami," ujarnya.

Bahkan, Kapolda menjelaskan Afif Maulana tidak dibawa ke Polsek Kuranji, Padang. Tak ada nama Afif Maulana dalam 18 remaja yang diamankan polisi.

"Untuk kematian sudah kami jelaskan AM tidak ada dibawa ke Polsek Kuranji, ditangkap pun tidak," ucap Suharyono.

Begitu pula, visum et reperteum (VeR) dan autopsi disebut telah dilakukan sesuai prosedur. Kegiatan itu dilakukan oleh ahli forensik dari Rumah Sakit Bukittinggi

"Percakapan AM dengan saksi kunci jelas, bahwa AM mengajak meloncat untuk melarikan diri," beber dia

Suharyono dilaporkan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang ke Divpropam Polri. Laporan itu teregister dengan nomor: SPSP2/002933/VII/2024/BAGYANDUAN tertanggal 3 Juli 2024.

Kapolda tak mempermasalahkan laporan itu. Secara tidak langsung dia juga tidak takut dilaporkan ke Divpropam. "Silakan saja. Saya bukan pelaku kejahatan kok. Saya pembela kebenaran," ucapnya.

Namun, dia mengakui marah dengan sikap KontraS dan LBH. Suharyono merasa institusi Korps Bhayangkara tengah diinjak-injak.

"Kalau institusi kami diinjak-injak dan dipojokkan, ya siapa yang tdk marah? LBH sok suci. Dia mengatur skenario dan alibi sedemikian rupa, seolah olah prediksinya yang paling benar," pungkas Kapolda

94