Home Pendidikan Menko Polhukam: Tulisan Jurnalistik Bisa Bangun Kesadaran Bahaya Intoleransi Hingga Judi Online

Menko Polhukam: Tulisan Jurnalistik Bisa Bangun Kesadaran Bahaya Intoleransi Hingga Judi Online

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto menyebut kegiatan jurnalisme bisa menjadi salah satu upaya peredam isu intoleransi dan radikalisme di kalangan mahasiswa lewat tulisan-tulisan bernuansa kebangsaan.

Tak pelak, Hadi mendukung terselenggaranya Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 yang akan digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK).

"Acara ini baik untuk meredam isu intoleransi dan radikalisme di kalangan mahasiswa. Pastinya acara ini kita dukung." Kata Hadi dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7).

Disamping itu, Mantan Menteri ATR/BPN ini juga mendukung ide tim pelaksana memasukan topik kompetisi tentang bahaya judi online pada kompetisi jurnalis kebangsaan mahasiswa ini.

"Saya juga mendukung topik tentang bahaya judi online pada kompetisi ini. Karena moral anak bangsa sudah dirusak dan uang kita diambil para bandar judi," lanjutnya.

Usai pertemuan dengan Menko Polhukam, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Roedy Widodo mengatakan, kompetisi jurnalisme kebangsaan mahasiswa 2024 ini merupakan bagian dari upaya BNPT. Dimana untuk membangun kesiapsiagaan nasional melalui pemberdayaan masyarakat.

"Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan adanya ancaman terorisme di lingkungan masyarakat. Sekaligus sarana diseminasi nilai-nilai kebangsaan untuk menangkal paham radikal terorisme," ujarnya.

Melalui kompetisi, mahasiswa didorong untuk lebih kritis dan peka dalam menyikapi berbagai fenomena terutama terkait isu-isu kebangsaan melalui karya jurnalistik yang berkualitas.

Senada, Ketua Tim Pelaksana Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa, Dedi Yudianto mengapresiasi, dukungan Menkopolhukam atas rencana pelaksanaan kompetisi jurnalis bagi kalangan mahasiswa.

"Ini untuk membangun opini mahasiswa dan masyarakat luas betapa bahayanya judi online dan sikap intoleran, akan sangat merusak dan berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat," tutur dia.

64