Jakarta, Gatra.com – Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari, mengatakan, pihaknya melakukan penerbangan hijau (green flight) pada rute Jakarta–Surabaya–Jakarta (IP202 dan IP207).
Agdya dalam keterangan pers diterima pada Sabtu, (6/7), menyampaikan, penerbangan hijau tersebut merupakan penerbangan berkelanjutan merupakan wujud komitmen Pelita Air sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan hidup dan masa depan Bumi.
Pelita Air (kode penerbangan IP), maskapai layanan medium (medium service airline), lanjut Agdya, melakukan penerbangan hijau di rute tersebut pada Rabu pekan ini.
“Saat ini kami sedang melakukan penerbangan berkelanjutan untuk mengurangi emisi agar penerbangan ini lebih ramah lingkungan,” katanya.
Penerbangan hijau, ujar Agdya dengan melakukan pembelian carbon credit yang dapat dikonversikan menekan karbon emisi sebesar 12 ton CO² untuk penerbangan ini.
“Kami telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan bahwa penerbangan ini lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Agdya.
Selain penerbangan hijau, Pelita Air juga menunjukkan konsistensinya sebagai maskapai yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan hidup dengan melakukan penanaman 10 ribu pohon di Hutan Pertamina Universitas Gadjah Mada (UGM) Ngawi, Jawa Timur.
Kegiatan bertajuk “Sustainability for Tomorrow” ini merupakan kolaborasi antara Pelita Air dengan PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Foundation, yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan kelestarian lingkungan dengan mengurangi jejak karbon.
Agdya mengungkapkan bahwa 10 ribu pohon yang ditanam Pelita Air, setiap tahunnya diestimasikan mampu menekan sekitar 150 ton karbon dioksida di udara sehingga emisi karbon dapat ditekan secara efektif.
“Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan hidup merupakan salah satu pilar dalam bisnis perusahaan,” katanya.
Ia mengungkapkan, hal tersebut termaktub dalam misi perusahaan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu, dalam setiap aktivitas bisnisnya, perusahaan senantiasa berupaya memperhatikan aspek lingkungan hidup, termasuk pada kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
Penanaman 10 ribu pohon ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat berkesinambungan bagi peningkatan kualitas udara, menjaga kestabilan tanah, dan keseimbangan air.
“Kami berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan sekitar,” kata Agdya.
Jenis-jenis tanaman yang ditanam dalam kegiatan tersebut, yakni kepuh, nyamplung, jambu mete, nangka, dan kayu putih. Selain memberikan manfaat lingkungan, tanaman-tanaman ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini turut melibatkan masyarakat setempat yang dikenal sebagai local heroes dalam proses penanaman dan pemeliharaan pohon, sehingga turut meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Acara penanaman 10 ribu pohon ini dihadiri oleh Direktur Niaga Pelita Air Asa Perkasa, SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Henricus Herwin, VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman, Direktur Keuangan Pertamina Foundation Tito Rahmat Hidayat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi Taufiq Agus Susanto, Pemerintah Kabupaten Ngawi serta Fakultas Kehutanan UGM.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berjalannya kegiatan ini, terutama PT Pertamina (Persero), Pertamina Foundation, dan masyarakat setempat,” katanya.
Menurut Agdya, kolaborasi berbagai stakeholder atau ini membuktikan bahwa bersama-sama, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.