Solo, Gatra.com - Keraton Kasunanan Surakarta menggelar kirab pusaka memperingati Malam 1 Suro pada Minggu (7/7). Kirab ditandai dengan keluarnya tujuh kerbau atau kebo bule dan sejumlah pusaka yang diarak oleh abdi dalem.
Kerabat Keraton Solo, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, mengatakan satu dari tujuh ekor kebo bule yang dikirab masih anakan. Tujuh kerbau ini sudah terbiasa dikirab, sehingga tidak membahayakan bagi warga yang menyaksikan kirab.
Kirab ini juga mengarak 12 pusaka. Acara kirab pusaka diawali dengan prosesi wilujengan yang diikuti oleh para abdi dalem.
Gusti Moeng menambahkan, sekitar 400 orang sentono dan abdi dalem keraton dilibatkan dalam kirab pusaka Malam 1 Suro.
"Jadi sentono dan abdi dalem yang ikut ada 400 orang, masing-masing pusaka ada 20 atau 21 orang yang mengawal. Ini berjalan seperti biasa. Rute juga seperti biasa," ungkap dia.
Melalui kirab 1 Suro, adik dari PB XIII ini berharap doa-doa bisa dikabulkan. ”Sebetulnya ini lebih dari permohonan. Karena pusaka-pusaka ini dibikin dengan tujuan yang sangat luar biasa, juga dibikin dengan lahir dan batin oleh mpu-mpunya. Di situ tercurah doa-doa untuk apa yang dibutuhkan waktu itu,” katanya.
Dalam momen kirab malam 1 Suro ini, Kasunanan Surakarta juga memberikan gelar kekancingan bagi para sentono, abdi dalem, hingga orang di luar Keraton. Salah satunya adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor Darmonagoro, dengan gelar Kanjeng Pangeran. Pemberian gelar dilakukan langsung oleh Sinuhun PB XIII dan Gusti Ratu PB XIII, Sabtu (6/6) lalu.