Jakarta, Gatra.com - Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2024 di Korea Selatan sedang berlangsung sejak 4 Juli hingga 14 Juli 2024. Memasuki hari keempat kemarin, tiga film horor Indonesia tayang dalam tiga program yang berbeda.
Film tersebut adalah “Siksa Kubur”, “Possession:Kerasukan”, dan “Malam Pencabut Nyawa”. Ketiga film ini tayang berurutan mulai dari 6 hingga 8 Juli 2024.
Film “Siksa Kubur” garapan Joko Anwar ditayangkan dalam program Mad MaxX pada Sabtu, 6 Juli 2024 di Bucheon City Hall Main Theater. Nantinya, film ini masih akan diputar pada 10 Juli 2024, hingga kini tiket pemutaran pun telah habis.
Dalam penayangan tersebut, turut hadir sang produser Tia Hasibuan dan pemeran utama Faradina Mufti. Adapun, Program MadMaxX merupakan program yang ditujukan untuk mempresentasikan karya-karya terbaru dari para maestro film genre.
Sementara itu, film “Possession:Kerasukan” dari sutradara Razka Robby Ertanto ditayangkan dalam program Adrenaline Ride pada Minggu, 7 Juli 2024 di CGV Sopung, Bucheon.
Adapun, Adrenaline Ride adalah program yang menayangkan film-film horor baru untuk memetakan lanskap sinema horor dunia. Pemutaran film juga dihadiri sang sutradara.
Terakhir, film horor “Malam Pencabut Nyawa” karya sutradara Sidharta Tata tayang pada Senin, 8 Juki 2024 di CGV Sopung, Bucheon. Film tersebut akan berkompetisi dengan tujuh film dari negara lain untuk memperebutkan total empat penghargaan.
Selain itu, terdapat lima proyek film Indonesia yang terseleksi dalam NAFF Project Spotlight BIFAN 2024. Kelima film tersebut adalah “Virgin Bash”, “Dancing Gale”, “Mad of Madness”, “Into the Woods”, dan “The Hidden Flowers”. Proyek-proyek film tersebut dipresentasikan di hadapan para profesional industri perfilman global.
Lebih jauh, NAFF Project Spotlight bertujuan untuk menyoroti film-film genre, menampilkan kekuatan film genre dari negara yang dipilih, dan berkontribusi pada penguatan jaringan industri film Asia.
Dikutip dari Antara, pada penyelenggaraan BIFAN ke-28 ini, Indonesia menjadi country of focus. Dengan hal ini, Indonesia mendapatkan sorotan spesifik dan lebih besar melalui program publik dan film-film yang dipresentasikan dalam kompetisi maupun forum pitching dan market.