Washington, D.C, Gatra.com - Menghadapi kritik yang semakin meningkat atas kegagalan keamanan di Amerika Serikat, Dinas Rahasia (Secret Service) AS berjanji untuk bekerja sama dengan lembaga independen, pasca penembakan mantan Presiden Donald Trump.
Mantan presiden berusia 78 tahun itu terluka dan selamat dari upaya pembunuhan di sebuah rapat umum kampanye di Pennsylvania pada hari Sabtu. Sebuah serangan berani yang mengejutkan negara, yang sudah sangat terpolarisasi menjelang pemilihan pada bulan November.
"Dinas Rahasia bekerja sama dengan semua lembaga Federal, negara bagian, dan lokal yang terlibat untuk mengetahui apa yang terjadi, bagaimana kejadiannya, dan bagaimana kita dapat mencegah insiden seperti ini terjadi lagi," kata direktur lembaga tersebut, Kimberly Cheatle, dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Selasa (16/7).
"Kami memahami pentingnya tinjauan independen yang diumumkan oleh Presiden (Joe) Biden kemarin dan akan berpartisipasi sepenuhnya," tambah Cheatle.
Sebelumnya, Trump sedang berpidato di sebuah rapat umum di Butler, Pennsylvania, kemudian terdengar suara tembakan.
Trump pun memegang telinganya dan darah terlihat hingga ke pipinya. Ia lalu menunduk ke lantai saat agen Secret Service langsung menguasai podium, mengelilinginya, dan menggiringnya untuk diamankan ke kendaraan terdekat dari sasaran penembakan. Akibat penembakan itu, seorang diantaranya tewas, dan dua penonton terluka.
Biden memerintahkan evaluasi penuh terhadap keamanan di rapat umum tersebut, serta di Konvensi Nasional Partai Republik minggu ini di Milwaukee, Wisconsin, tempat Trump mencalonkan diri sebagai Presiden partai tersebut.
Ia juga memerintahkan perlindungan Dinas Rahasia untuk kandidat independen Robert F Kennedy Jr , seorang pengacara lingkungan --yang dianggap tidak memiliki peluang untuk menang pada bulan November, namun pencalonannya berpotensi mempengaruhi persaingan ketat di negara bagian yang menjadi penentu.
Resiko meningkat
Dinas Rahasia AS menghadapi tekanan dan pertanyaan: Bagaimana seorang pria bersenjata mengarahkan senapan serbu, berada di atap sekitar 150 meter, mengambil posisi menembak dan mengancam jiwa tokoh politik AS yang paling dilindungi.
Dan pertanyaan tersebut semakin mencurigakan ketika muncul rekaman telepon yang menunjukkan orang-orang melihat pria bersenjata dan mencoba memperingatkan petugas keamanan, sebelum dia melepaskan tembakan.
Cheatle mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk memperketat keamanan di acara tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, Trump telah meminta perlindungan Dinas Rahasia terhadap Kennedy Jr, mengingat situasi keamanan “ancaman” yang terjadi dunia saat ini.
"Mengingat sejarah Keluarga Kennedy, ini adalah hal yang benar untuk dilakukan!" tulis Trump di situs web Truth Social miliknya.
Paman Kennedy, Presiden John F Kennedy, dibunuh di Dallas, Texas pada tahun 1963. Lima tahun kemudian, ayah kandidat tersebut, Robert, juga ditembak mati di Los Angeles.
Dinas Rahasia AS bertanggung jawab atas keselamatan presiden, wakil presiden dan mantan presiden, serta keluarga mereka, serta kandidat dalam pemilihan umum dan kepala negara asing yang berkunjung ke AS.