Jakarta, Gatra.com - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) menjadi momentum untuk meningkatkan kecerdasan digital pada anak. Upaya ini dinilai menjadi salah satu kunci dalam membentengi anak dari dampak negatif teknologi digital.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, upaya untuk membentengi anak dari dampak negatif teknologi digital menjadi ikhtiar dalam menjaga potensi anak sebagai generasi masa depan.

Apalagi, di era dimana anak harus tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi dan internet sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

“Sayangnya, tidak semua anak dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal," kata Bintang dalam peringatan Hari Anak di Jakarta, Rabu (18/7).

Yang dimaksud oleh Bintang, teknologi sejatinya menawarkan banyak kesempatan. Namun, hal itu tentunya dibarengi oleh beberapa risiko. Utamanya dengan makin maraknya akses gawai terhadap judi online, game online, serta penyebaran data pribadi.

Dalam hal itu, Bintang menyebut bahwa upaya proteksi terhadap anak pun harus menjadi perhatian yang serius dengan melihat realita yang terjadi, dimana hampir 80 ribu anak di seluruh Indonesia itu menjadi korban dari pada judi online.

“Bagaimana kita mencari solusi terbaik, tentunya terkait dengan kasus-kasus kepada anak-anak, akan menjadi penting dikedepankan soal pencegahan. Tindakan preventif itu akan menjadi langkah yang jauh lebih penting,” jelas dia