Damaskus, Gatra.com - Kementerian kesehatan yang dijalankan oleh milisi yang didukung Iran mengatakan, setidaknya 80 orang terluka dalam serangan Israel yang menghantam kota pelabuhan Hodeida di Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Sabtu, (20/7).
“Serangan itu, yang memicu kebakaran besar di kawasan pelabuhan, menyebabkan 80 orang terluka, sebagian besar mengalami luka bakar parah," kata kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media Houthi,
dikutip Al-arabiya, Sabtu (20/7). Kementerian tidak melaporkan adanya korban jiwa.
Militer Israel mengatakan jet tempur Israel telah menyerang sasaran militer Houthi di wilayah pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan yang dilakukan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa ini adalah operasi Israel dan tidak ada upaya pengisian bahan bakar Amerika dalam serangan Israel hari ini di Yaman.
“Kami sepenuhnya mengakui dan mengakui hak Israel untuk membela diri. Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan hari ini di Yaman, dan kami tidak mengoordinasikan atau membantu Israel dalam serangan tersebut,” kata seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sementara itu, seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa Israel memberi tahu sekutunya sebelum melakukan serangan terhadap target militer Houthi di Yaman.
Pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya, tidak memberikan informasi lebih lanjut.
“Beberapa targetnya adalah guna ganda, termasuk infrastruktur energi, kata pejabat tersebut.
Dewan Politik Tertinggi gerakan Houthi Yaman mengatakan akan ada “tanggapan efektif” terhadap serangan udara Israel.
“Serangan Israel akan disambut dengan “eskalasi,” kata seorang pejabat gerakan yang didukung Iran, memperingatkan Israel akan “membayar harganya.”
“Entitas Zionis akan membayar harga atas penargetan fasilitas sipil, dan kami akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi,” kata anggota politbiro Houthi, Mohammed al-Bukhaiti dalam sebuah posting di media sosial.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Israel menyerang Houthi di Yaman untuk mengirim pesan setelah mereka melukai seorang warga negara Israel.
"Kebakaran yang saat ini berkobar di Hodeidah terlihat di seluruh Timur Tengah dan signifikansinya jelas," kata Gallant dalam sebuah pernyataan.
"Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami menyerang mereka. Dan kami akan melakukan ini di tempat mana pun yang mungkin diperlukan," katanya
Serangan itu terjadi sehari setelah serangan pesawat tak berawak Houthi menembus pertahanan udara Israel yang dibanggakan dan menewaskan seorang warga sipil di sebuah gedung apartemen Tel Aviv, yang memicu ancaman pembalasan dari Israel.
TV Al-Masirah awalnya mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh pasukan AS dan Inggris tetapi kemudian menghapus referensi terhadap pasukan AS dan Inggris.