Home Regional Sebanyak 22.389 Pelanggar Lalu Lintas di Jateng Terekam ETLE, Kebanyak Tak Gunakan Helm SNI

Sebanyak 22.389 Pelanggar Lalu Lintas di Jateng Terekam ETLE, Kebanyak Tak Gunakan Helm SNI

Semarang, Gatra.com - Selama empat hari pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2024 tercatat 22.389 pelanggaran lalu lintas terekam kamera ETLE, dengan 11.095 pelanggar diberikan teguran.

Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat (Kasatgas Humas) Operasi Patuh Candi 2024, AKBP. Eko Kurniawan, menyatakan, mayoritas pelanggar adalah pengendara roda dua, dengan jenis pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Sedangkan untuk pengemudi roda empat, pelanggaran didominasi pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman,” katanya pada akhir pekan ini.

Menurut Eko, jumlah penindakan ETLE tercatat sebanyak 22.389 pelanggaran, turun 18% dibanding tahun 2023 pada hari yang sama dengan 27.406 pelanggar.

Penurunan jumlah pelanggaran ini juga diikuti dengan turunnya kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pada hari keempat Operasi Patuh Candi 2024 sebanyak 130 kasus, sedangkan tahun lalu pada hari sama terdapat 206 kasus.

“Kami mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk mendukung keberhasilan Operasi Patuh dengan mematuhi peraturan lalu lintas demi terciptanya keamanan dan keselamatan di jalan raya,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan Operasi Patuh Candi 2024, Eko berharap masyarakat dapat lebih memahami dan mematuhi peraturan lalu lintas, serta sadar akan pentingnya keselamatan dalam berlalulintas sehingga dapat mengurangi angka lakalantas.

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, mengimbau masyarakat untuk melihat pentingnya keselamatan di jalan raya sebagai bagian dari upaya kita untuk menjaga keselamatan diri dan orang-orang yang dicintai.

“Mari kita saling menghormati dan menjaga sesama pengguna jalan. Jadikan keselamatan berlalu lintas sebagai bentuk kasih sayang kita kepada sesama," ujarnya.

Kapolda Jateng menamabhkan dengan adanya Operasi Patuh Candi 2024 diharapkan masyarakat Jawa Tengah semakin sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.

“Mari kita bersama-sama wujudkan jalan raya yang aman dan nyaman bagi semua,” katanya.

12