Jayapura, Gatra.com- Socratez Sofyan Yoman siap membeberkan alasan rakyat Papua melawan pemerintah Indonesia pada Prabowo. “Saya mau menyampaikan alasan-alasan atau dasar-dasar rakyat dan bangsa Papua melakukan perlawanan terhadap Pemerintah Republik Indonesia selama ini,” tegas Socratez.
Pendiri sekaligus Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC) itu yakin Prabowo orang baik, berkarakter mulia dan luhur. Keyakinan ini sengaja dia tanamkan dalam hatinya, bahkan Socrates siap menerima segala konsekuensinya. Dia menegaskan siap membantu Prabowo menyelesaikan urusan Papua. "Dan saya siap membantu," katanya.
“Saya berdiri pada keyakinan, kita boleh berbeda secara ideologis dan nasionalisme, tetapi kita bersahabat atau bersaudara dalam kemanusiaan untuk mencari jalan penyelesaian urusan Papua Barat dengan jalan damai, terhormat, bermartabat dan manusiawi,” ucap Socratez.
Socratez sadar sikapnya ini akan berdampak pro dan kontra. Akan banyak kritik, bahkan hujatan yang akan menerpa dirinya. "Akan muncul komentar dan pendapat bernada pesimistis dan sinis, bahwa gembala Yoman terjebak dalam kata-kata manis Prabowo," katanya.
Socratez dengan senang hati menyambut dan menerima dari seluruh bentuk kritik, saran, ejekan, bahkan penghinaan. "Saya memiliki pijakan, pedoman, pertimbangan dan hidup, sehingga dapat mengambil keputusan iman dan moral," kata Socratez.
Sebagai Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGGBP), Socratez berharap semua masyarakat bisa melihat Prabowo secara utuh. Kebanyakan orang melihat Prabowo dari sisi gelapnya, sehingga melupakan karakter mulia, talenta, karunia, kemampuan, dan keluhuran budinya.
Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC) mengaku syarat utama untuk penyelesaian urusan Papua adalah harus membebaskan diri dari perasaan dendam, benci, sakit hati, kepahitan hati, tidak senang dan tidak suka kepada orang lain. Seperti biasanya orang sakit tidak biasa menolong orang sakit. Hanya orang sehat yang selalu menolong orang-orang sakit.