Jakarta, Gatra.com - Tokoh Adat Papua, Herman Yoku mengecam keras berbagai aksi sadis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurutnya OPM selalu memprovokasi dan memicu kerusuhan di berbagai wilayah di Papua belakangan ini.
Tak hanya memicu kerusuhan, Herman menilai OPM telah banyak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dengan membunuh dan menindas terhadap masyarakat sipil. Mereka berdalih memperjuangkan kemerdekaan Papua, padahal tidak semua orang Papua ingin merdeka.
"OPM banyak melakukan pelanggaran HAM dengan membunuh Masyarakat sipil dengan dalil memperjuangkan Kemerdekaan Papua, padahal tidak semua orang papua ingin merdeka,” katanya.
Herman mengatakan bahwa OPM telah memperdaya masyarakat Papua agar menyerang pemerintah. Padahal ia menegaskan bahwa masyarakat Papua cinta kedamaian.
Dirinya menyeru OPM untuk menghentikan semua aksi kekerasan. "Percuma berjuang namun masih membunuh sesama orang Papua," ungkapnya. Herman mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Papua untuk selalu menjaga kondusifitas demi mewujudkan Papua aman dan maju.
Hal senada diungkapkan oleh Tokoh Pemuda Papua, Ali Kabiay. Ia pun mengutuk keras sejumlah aksi kekerasan yang telah dilakukan OPM.
Ali menengarai aksi tersebut akan berdampak buruk bagi masyarakat Bumi Cenderawasih. Oleh sebab itu, ia mendukung penuh aparat keamanan agar menindak tegas OPM. Tujuannya supaya mewujudkan kedamaian di Papua.
“Silahkan aparat bertindak, karena kami tidak ada kaitannya dengan kelompok itu,” ujar Ali.
Sebelumnya Operasi gabungan Satgas Yonif RK 753/AVT/Satgas Elang IV dan Satgas Mandala telah meringkus tiga anggota OPM di Kampung Karubate, Mulia, Puncak Jaya, Selasa (16/7) lalu.
“Operasi gabungan Satgas Yonif RK 753/AVT/Satgas Elang IV dan Satgas Mandala IV pada 16 Juli 2024 berhasil menindak tegas 3 orang anggota OPM di Kampung Karubate, Mulia, Puncak Jaya,” kata Kependam XVII /Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.
Candra mengatakan bahwa ketiga orang anggota OPM tersebut merupakan anggota dari Teranus Enumbi. Kelompok ini terkenal sadis dalam melancarkan teror dan kekerasan kepada masyarakat sipil serta aparat keamanan.
Ia menerangkan situasi terkini di Puncak Jaya, provinsi Papua Tengah pasca kerusuhan. Kerusuhan itu dipicu oleh provokasi tewasnya tiga anggota OPM.
Candra menekankan bahwa aparat keamanan akan terus meningkatkan penjagaan di sekitar lokasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya serangan susulan sekaligus melindungi masyarakat.
"Aparat TNI-Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Sekaligus penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya dari gangguan OPM," ungkapnya.