Puncak Jaya, Gatra.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang tukang ojek di JalanTurunan, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada Rabu, (19/6) sekitar pukul 15.20 WIT. Tindakan itu dilakukan karena mereka meyakini pengojek bernama Husen, 39 tahun, itu adalah mata-mata, agen militer Indonesia yakni TNI Polri.
Dalam rilis yang diterima Gatra.com dari Juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom atas nama Panglima Tertinggi TPNPB OPM Jenderal Goliat Tabuni, pada Minggu (23/6), penembakan itu dilakukan oleh pasukan KODAP Sinak Intan yang dipimpin oleh Brigjen Kalenak Murib.
“Anggota pasukan kami dari Kodap Sinak pimpinan Brigjen Kalenak Murib yang tembak mati mata –mata, agen intetelijen militer Indonesia itu. Aktivitasnya sebagai intel itu sudah dipantau anggota pasukan kami selama dua bulan terakhir ini. Karena itu saat yang tepat, 19 Juni lalu dia ditembak mati,” kata Goliat.
Menurut Goliat, saat itu anggota pasukan TPNPB OPM Sinak mengawasi Husen dan dua temannya terlihat masuk ke dalam pos tentara Indonesia. "Dugaan kami Husen masuk memberikan informasi kepada militer Indonesia. Karena itu begitu dia keluar dari Pos militer, angota kami tembak mati,” jelas Jenderal Goliat.
Goliat menyebutkan TPNPB OPM memiliki daftar sejumlah nama yang dicurigai menjadi agen intelijen Indonesia. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai tukang ojek. “Kami tegas. Siapa saja yang menjadi mata-mata untuk militer Indonesia, TNI Polri, entah itu warga pendatang atau orang asli Papua, akan kami tembak mati. Sampai sekarang sudah banyak yang kami habisi,” sebut Jenderal Goliat.
Ihwal penambakan anggota intelijen TNI Polri di Papua versi TPNPB OPM itu dibenarkan pihak Polda Papua. Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara membanarkan seorang warga sipil yang diketahui bernama Husen ditemukan terbaring berlumuran darah di pinggir jalan pada 19 Juni lalu.
"Saksi langsung membawa korban Husen ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia. Dia masih menjalani perawatan di RSUD Mulia untuk mengobati luka tembak di kepala ,” kata AKBP Kuswara.
Orang nomor satu di Polres Puncak Jaya ini membantah keras tudingan pihak TPNPB OPM bahwa Husen anggota inteligjen yang dijadikan mata –mata oleh TNI Polri. “Dia itu tukang ojek. Bukan anggota intelijen seperti yanag ditudingan TPNPB OPM ," tegas AKBP Kuswara.