Home Hukum Mantan Presiden Timor Leste Alami Lakalantas di Atambua, NTT, Truk TNI Terlibat

Mantan Presiden Timor Leste Alami Lakalantas di Atambua, NTT, Truk TNI Terlibat

Kupang, Gatra.Com - Mantan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak mengalami kecelakaan di wilayah Indonesia. Mobil yang ditumpangainya ditabrak truk TNI Yonif Raider 744/SYB pada Senin (22/7/2024) lalu.

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 10.00 pagi waktu Indonesia (WITA) di daerah Sesekoe, Kota Atambua, Kabupaten Belu NTT itu melibatkan mobil TNI merek Isuzu dari Yonif Raider 744/SYB, menabrak bagian depan mobil yang hampir sampai ke pengemudi.

Saat itu Taur Matan Ruak yang menumpang mobil berwarna silver itu bersama rombongan kembali dari Distrik Oekusi menuju Dili, Ibu kota Timor Leste. Dia dan rombongan dikawal anggota Satlantas Polres Belu.

Dalam kejadian ini, mantan Presiden Republik, Taur Matan Ruak bersama sopirnya dalam kondisi baik tetapi mobil mengalami kerusakan di bagian depan dekat pengemudi.

Namun pihak TNI melalui Danyon 744/SYB kemudian melakukan pertemuan dengan Taur Matan Ruak di kantor Konsulat Timor Leste Atambua. Hadir menyaksikan pihak polisi Timor Leste, polisi dan Lantas Polres Belu dan Konsulat Timor Leste yang juga sebagai penerjemah.

Danyon Raider 744/SYB dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf dan siap bertanggung jawab atas insiden yang terjadi akibat kelalaian anggotanya.

Taur Matan Ruak menerima dan memaafkan kelalaian sopir mobil truk TNI Yonif Raider 744/SYB yang mengakibatkan kecelakaan tersebut. Dia malah meminta pimpinan Yonif Raider 744/SYB untuk tidak memproses anggotanya yang lalai, karena kecelakaan itu tidak disengajakan.

Selanjutnya, Taur Matan Ruak bersama romobongan melanjutkan perjalanan menuju Dili-Timor Leste.

Taur Matan Ruak yang juga mantan Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste ini menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di daerah tetangga. Dan kecelakaan itu tidak direncanakan dan pihak TNI juga tidak merencanakannya tetapi tiba-tiba terjadi tabrakan.

“Oleh karena itu, saya meminta agar kasus ini ditutup. Saya juga meminta agar tidak menghukum tentara yang menabrak mobil saya. Tapi proses internal TNI kita tidak tahu. Saya juga meminta agar mereka menghormati aturan lalu lintas,” kata Taur Matan Ruak ( 25/7).

Dihubungi terpisah, Komandan Korem 161 Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes membenarkan kejadian itu. Dia pun menyebut, kejadian itu sudah diselesaikan.

"Semuanya sudah clear. Ada kesepakatan dua belah pihak menyelesaikan secara kekeluargaan dan damai. Bahkan Taur Matan Ruak minta Danyon agar jangan menghukum anggotanya," kata Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes.

115