Home Hiburan Mainkan Dua Lagu Kebangsaan, Muhibah Angklung Pukau Penonton di Abu Dhabi

Mainkan Dua Lagu Kebangsaan, Muhibah Angklung Pukau Penonton di Abu Dhabi

Abu Dhabi, Gatra.com – Lagu Kebangsaan Uni Emirat Arab (UEA) Ishy Bilady dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dimainkan secara apik pada pembukaan acara Angklung Orchesta and Dance, di Cultural Foundation Theatre, Abu Dhabi, UEA, oleh Tim Muhibah Angklung, kelompok seni dan budaya Indonesia asal Bandung, Jawa Barat. Kedua lagu kebangsaan tersebut menandai dimulainya misi budaya Tim Muhibah Angklung di Abu Dhabi, pada 21-23 Juli 2024, dengan total jumlah penonton sekitar 1.250 orang, baik masyarakat lokal maupun internasional.

Kegiatan ini terselenggara hasil kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi dengan Departmen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi. Hasilnya, penampilan Tim tersebut tidak hanya sukses menarik perhatian khalayak luas, tetapi juga mendapatkan standing applause dari para penonton dan apresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk UEA Husin Bagis.

“Saya merasa bangga dan senang dengan Tim Muhibah Angklung yang tampil malam ini. Jujur saja hal-hal budaya seperti ini, warga lokalnya cukup sulit untuk berpartisipasi, tapi orang asingnya banyak. Mudah-mudahan Tim Muhibah Angklung bisa tampil di lebih banyak tempat, seperti Mall dan lain sebagainya, agar orang-orang lokal bisa melihat juga. Bangga sekali! Terima kasih sudah melestarikan budaya kita,” ucap Husin Bagis di belakang panggung teater dikutip dari siaran pers, Kamis (25/7).

Cultural Foundation adalah pusat kebudayaan pertama di Abu Dhabi. Di dalamnya terdapat banyak koleksi dari seniman-seniman internasional dan panggung teater dengan kapasitas penonton 900 orang. Dalam suasana yang penuh antusiasme, Tim Muhibah Angklung membawakan serangkaian lagu dalam dua sesi. Sesi pertama adalah sesi tradisional, di mana tim ini membawakan tarian dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Sunda, Jakarta, Papua, Bali, dan Minang. Sesi satu itu pun berakhir dengan tepuk tangan meriah dari penonton.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, di mana tim tersebut pada akhirnya menunjukkan bahwa angklung juga bisa membawakan lagu internasional modern. Tepuk tangan meriah dan juga standing applause dari penonton pun pecah ketika lagu New York New York yang dipopulerkan oleh Frank Sinatra selesai dibawakan.

“Kami belum pernah melihat pertunjukan seperti ini. Pertunjukan ini sangat menakjubkan dan kami sangat menyukainya. Apalagi ketika melihat berbagai tarian yang berbeda, lagu pun dibawakan dengan berbeda, itu sangat menyenangkan dan mendidik. Kami suka semuanya. Tarian-tariannya dibawakan dengan indah. Ini adalah pertunjukan yang sempurna untuk ditonton bersama keluarga dan anak-anak,” ucap Maryam, warga negara UEA, yang datang bersama anaknya.

Selain dihadiri oleh warga lokal dan warga asing, konser ini juga banyak ditonton oleh komunitas Warga Negara Indonesia yang sudah lama menetap di sana.

“Bikin kangen banget! Beda dari angklung yang biasanya ditonton. Ini ada perpaduan tari, nyanyi, dan musik angklung. Amazing! Part yang paling lucu itu (lagu) Jali-Jali dan Yamko (Rambe Yamko), kita ketawa-ketawa liatnya. Lagu internasionalnya pun bikin suprise semua. Pokoknya pesan untuk anak Indonesia, kita jarus cari kegiatan yang positif. Semakin banyak berkarya biar bisa banyak juga kenalan dan relasinya. Semangat cari pengalaman yang luar biasa dari segi musik, olahraga, akademik, dan sebagainya,” ucap Feny Arti dengan antusias di depan kamera.

Selain di Cultural Foundation, Tim Muhibah Angklung juga menyelenggarakan pertunjukan di Mushrif Mall Abu Dhabi. Pertunjukan ini berlangsung selama dua hari dengan acara yang berbeda setiap harinya. Pada hari pertama, Tim Muhibah Angklung membuka pertunjukan angklung dengan flashmob membawakan lagu Magic In The Air dari Magic System dilanjutkan dengan lagu-lagu internasional. Sementara pada hari kedua mereka mempersembahkan rangkaian lagu dan tarian tradisional Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Kehadiran audience pun di Mushrif Mall sangat beragam, termasuk banyak orang lokal yang menunjukkan minat mereka terhadap angklung. Keberhasilan ini juga tak lepas dari dukungan Pak Dubes yang turut hadir pada acara tersebut.

Di samping itu, meriahnya konser ini juga tidak terlepas dari peran keluarga besar KBRI Abu Dhabi yang telah memfasilitasi semua aspek teknis pertunjukan, termasuk pemilihan venue, kemitraan, serta partisipasi penonton.

Muhammad Sadri, Counsellor Pendidikan, Sosial, dan Budaya KBRI Abu Dhabi, menyatakan, ini memang menjadi salah satu program untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia ke masyarakat Internasional khususnya Abu Dhabi dan sekitarnya. "Alhamdulillah selama ini berjalan relatif sukses. Padahal waktunya cukup sempit tapi alhamdulillah kita dapat 800 penonton yang daftar," kata Sadri.

“Saya sangat apresiasi sekali dan saya sangat tidak menyangka ya. Tadi sebenernya temen-temen ini bisa jadi artis ya, suaranya bagus, tarinya juga bagus, saya pikir tadi cuman angklung saja tapi ternyata, wah, luar biasa, gitu. Jangan lupa juga kita tidak hanya sekedar berkreasi tapi juga perlu taktis sehingga bisa memperlihatkan ke media. Terus kedua juga marketing, marketing itu perlu, sebab kalau misalnya dimanajeri dengan baik, itu bisa luar biasa, apalagi jika ada yang mensponsori,” tambahnya.

Sementara itu Ronald Perlwitz, Manajer dari Cultural Foundation, mengatakan, konsep ini merupakan kerja sama antara pihaknya dan kementerian Luar Negeri Indonesia. "Jadi kami sangat tertarik dengan budaya Indonesia dan musiknya. Abu Dhabi sendiri merupakan kota musik, jadi kami tertarik untuk menggabungkan instrumen Angklung dengan instrumen khas Arab lainnya untuk membuat genre musik yang baru. Jadi ini merupakan penampilan yang sangat indah, terlebih lagu angklung dapat memperkaya wawasan kami tentang warisan budaya lain. Saya sangat menyukainya, pertunjukannya sangat baik, terima kasih," ujarnya.

Sebelumnya, Tim Muhibah Angklung telah melakukan misi kebudayaan ke berbagai negara di beberapa benua, yaitu Eropa (2016) meliputi Aberdeen, London (Inggris), Paris (Prancis), Westerlo (Belgia), Hamburg (Jerman), Cerveny Kostelec (Ceko), dan Zakopane (Polandia); Australia (2018) meliputi Melbourne, Canberra, Brisbane, dan Sydney; Eropa (2018) meliputi Berlin (Jerman), Budapest (Hongaria), Istanbul, Aksehir (Turki), Sozopol (Bulgaria), dan Vevey (Swiss); Amerika Serikat (2022) meliputi New York, Washington, Chicago, Manitowoc, Boise, Burley, Springville, dan San Fransisco; serta Eropa (2024) meliputi Portugal dan Spanyol.

Ini adalah kali pertama Tim Muhibah Angklung mengunjungi Timur Tengah. Selanjutnya, tim akan berangkat lagi ke Arab Saudi dan melaksanakan konser di beberapa tempat ikonik di sana, seperti Cultural Foundation Abu Dhabi, Mushrif Mall Abu Dhabi, Cultural Palace Riyadh, Hayy Jameel, dan kota tua Al-Balad Jeddah.

“Selama 4 kali melaksanakan journey, kita belum pernah menginjak Timur Tengah, jadi ini adalah sebuah portofolio kita yang baru. Cita-cita untuk memperluas gaung angklung ini bisa sampai. Apalagi kelihatannya masyarakat Timur Tengah, khususnya Abu Dhabi, masih kurang terekspos dengan kultur Indonesia. Jadi menurut saya pas, sekarang Indonesia dan UAE bisa semakin mempererat hubungan kebudayaan,” ucap Maulana M. Syuhada, Ketua Tim Muhibah Angklung

“Kami merasa terhormat bisa tampil di Cultural Foundation dan Mushrif Mall. Terima kasih banyak KBRI Abu Dhabi, khususnya Pak Dubes dan seluruh keluarga besar KBRI sudah memfasilitasi kami di sini, mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga venue. Kami berharap angklung bisa semakin di kenal di sini,” tambahnya.

Maulana mengucapkan terkma kasih atas dukungan dari KBRI di luar negeri, termasuk di Eropa, Mediterania, dan Timur Tengah, serta berkomitmen untuk memperluas pengetahuan tentang angklung dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Mereka berharap upaya mereka akan menginspirasi masyarakat untuk lebih mengenal dan menghargai musik tradisional Indonesia.

Namun demikian, dalam mewujudkan perjalanan ini, Tim Muhibah Angklung saat ini memiliki kendala, yaitu masih kurangnya dana untuk perjalanan tersebut. Untuk itu, Maulana selaku ketua Tim Muhibah Angklung, berharap adanya dukungan dan bantuan dari masyarakat, pemerintah, perusahaan, maupun pihak-pihak lainnya untuk menjadi donatur, sponsor, atau kerja sama lainnya. Bagi pihak-pihak yang ingin membantu dapat menghubungi melalui email Tim Muhibah Angklung di management@angklungmuhibah.id. Ia mengatakan, berapapun atau apapun dukungan yang diberikan akan sangat berharga bagi Tim Muhibah Angklung dalam memperjuangkan misi budaya tersebut.

57