Jakarta,Gatra.com - President University (Presuniv) menyelenggarakan workshop khusus untuk membahas budaya perusahaan di Korea Selatan.
Acara ini digagas dalam merespon maraknya bisnis Korea di Indonesia dan pentingnya memahami budaya kerja mereka untuk menjalin kerjasama yang baik.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Presuniv, Adhi Setyo Santoso, mengungkapkan bahwa budaya perusahaan di Korea Selatan, khususnya konsep 'pali-pali' yang berarti cepat-cepat, menjadi kunci sukses mereka dalam mengembangkan ekonomi.
"Orang Korsel suka bekerja dengan cepat. Bahkan sebagian orang mungkin menganggapnya terburu-buru. Meski begitu hasil kerjanya tetap harus baik, bahkan kalau bisa sempurna," ujar Adhi dalam, keterangan tertulis, Jumat (26/7).
Apalagi, dengan semakin banyaknya perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia, pemahaman mengenai budaya kerja mereka menjadi semakin penting.
Saat ini ada 2.000-an perusahaan Korsel yang beroperasi di Indonesia. Selain barang-barang manufaktur, berbagai produk kreatif Korsel pun kini mendominasi pasar Indonesia, seperti seperti K-Pop atau K-Drama hingga kuliner dan produk-produk kecantikan.
Maka, berbisnis dengan perusahaan-perusahaan asal Korsel kini menjadi semakin penting. Untuk bisa berkolaborasi, para pebisnis Indonesia tentu perlu memahami budaya dan etika bisnis perusahaan-perusahaan Korsel.
Merespon hal tersebut Presuniv pun telah membuka konsentrasi Korean Wave di Program Studi (Prodi) Business Administration, Fakultas Bisnis.
Adhi mengatakan, pembukaan prodi ini menjadi sebuah upaya dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja yang semakin global.
"Kami berharap para pelaku bisnis Indonesia dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang budaya kerja Korea Selatan. Untuk bisa berkolaborasi, para pebisnis Indonesia tentu perlu memahami budaya dan etika bisnis perusahaan-perusahaan Korsel," tutur Adhi.
Sementara itu, pakar bisnis asal Korea Selatan, John Kim, menjelaskan lebih lanjut mengenai budaya kerja di negaranya.
Menurut Kim, masyarakat Korea terbiasa bekerja lebih lama dengan rata-rata 52 jam per minggu. Konsep 'pali-pali' mendorong mereka untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat waktu.
Selain itu, budaya kerja tim juga sangat dijunjung tinggi di Korea Selatan. Setiap anggota tim diharapkan untuk saling mendukung dan mematuhi keputusan pemimpin tim.
"Kepercayaan adalah kunci dalam bekerja sama dengan mitra bisnis Korea," tegas Kim.