Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 3 bulan awal 2019 sebesar 5,07% sudah sesuai dengan yang diproyeksikan oleh Kementrian Keuangan (Kemenkeu).
"Kami di Kemenkeu memang membuat nowcasting-nya kira-kira hampir sama 5,05%. Kita perkirakan dari sisi konsumsi masih cukup baik di atas 5%," ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Jakarta, Senin (6/5).
Selain perkiraan konsumsi yang cukup baik d iangka 5%, pertumbuhan tersebut masih sesuai dengan apa yang telah diproyeksikannya. "Jadi hasilnya tidak berbeda dengan apa yang kita proyeksikan, masih sesuai yang kita proyeksikan untuk yang kuartal I ini," katanya.
Adapun data Badan Pusat Statistik (BPS) merinci pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 konsumsi rumah tangga sebesar 5,01%, pembentukan modal tetap 5,03%, konsumsi pemerintah 5,21%, lembaga nonprofit 16,93%. Sedangkan ekspor -2,08% dan impor -7,75%.
Menanggapi rendahnya ekspor, Sri Mulyani menyebut karena ekonomi dunia juga sedang melemah. "Dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah, memang kita harus melihat apa yang menjadi penyebabnya, faktor eksternal yaitu ekspor destinasinya atau yang berasal dari dalam negeri, dari daya kompetisi komoditas atau perekonomian kita. Itu yang harus kita eksplore lagi," ujarnya.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri yang kurang begitu maksimal, pihaknya menyampaikan karena adanya pesta demokrasi yang memengaruhi keputusan.
"Mungkin juga penjelasannya karena kuartal I kemarin banyak yang menjelang pemilu sehingga itu memengaruhi dari sisi keputusaannya. Kita berharap pada kuarter II dan sampai akhir kuartal akan pick up," ungkapnya.