Home Kesehatan Obesitas: Lebih Banyak Menyerang Orang Kota Atau Desa?

Obesitas: Lebih Banyak Menyerang Orang Kota Atau Desa?

London, Gatra.com- Banyak orang mengatakan bahwa orang-orang kota lebih rentan terkena obesitas daripada orang-orang yang hidup di pedesaan. Namun, apakah benar demikian seperti itu?

Bantahan itu dikuatkan oleh sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature. Riset yang dipimpin oleh para peneliti dari Imperial Collage London dengan melibatkan sekitar 112 juta orang dewasa di lebih dari 200 wilayah berbagai negara itu menyebut bahwa obesitas lebih banyak menyerang orang pedesaan.

Seperti dilansir dari Medicalnewstoday.com, Senin (13/5), penelitian ini mengambil data dari 2.009 orang dengan populasi sama pedesaan untuk periode selama 32 tahun sejak 1985 hingga 2017. Kemudiam mengukur tinggi dan berat badan responden untuk mengetahui indeks masa tubuh (Body Mass Index/BMI).

Setelah itu, barulah dapat diketahui apakah responden memiliki masalah obesitas atau tidak. Untuk dapat dikatakan obesitas, seseorang harus memiliki indeks masa tubuh sebesar 30, atau lebih. Jika masih dalam rentang 25-29,9, seseorang dapat disebut dengan kelebihan berat badan.

Baca juga: Basmi Obesitas, Cobalah Ketofastosis

Selain itu, untuk memastikan kebenaran hasil akhir penelitian, para peneliti mengecualikan data-data yang telah dikumpulkan sendiri oleh responden.

Hasil analisis ekstensif peneliti menyebut bahwa BMI perempuan meningkat rata-rata 2,0 kilogram per meter persegi (kg / m2) selama periode penelitian, sementara BMI pria meningkat rata-rata 2,2 kg / m2.

Antara 1985 dan 2017, BMI rata-rata di daerah pedesaan di seluruh dunia naik sebesar 2,1 kg/m2 untuk orang dewasa dari kedua jenis kelamin. Sedangkan di perkotaan, BMI rata-rata perempuan dan laki-laki meningkat masing-masing sebesar 1,3 kg / m2 dan 1,6 kg / m2.

Lalu 80% kenaikan BMI berasal dari daerah pedesaan di negara berpenghasilan rendah dan menengah. "Diskusi seputar kesehatan masyarakat cenderung lebih fokus pada aspek negatif dari tinggal di kota," catat Penulis senior Imperial College London, Prof. Majid Ezzati.

Baca juga: Ternyata Obesitas Mempercepat Pubertas Pada Anak Laki-laki

Biasanya, orang-orang desa selalu dikaitkan dengan orang-orang dengan tingkat ekonomi lemah atau jika tidak, mereka juga biasa digolongkan sebagai orang-orang yang tidak sadar kesehatan.

"Faktanya, kota menyediakan banyak peluang untuk nutrisi yang lebih baik, lebih banyak latihan fisik dan rekreasi, dan kesehatan yang meningkat secara keseluruhan. Hal-hal ini seringkali lebih sulit ditemukan di daerah pedesaan," ungkap Prof Ezzati.

Menurut Ir. Helda Khusnun, MSc, PhD, dalam penelitiannya yang berjudul Calorie Intake and Physical Study, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan orang desa, utamanya wanita lebih rentan terkena obesitas.

Kurang olahraga adalah salah satunya. Meski memiliki aktivitas yang cukup banyak, namun umumnya orang-orang desa jarang sekali yang menyempatkan waktunya untuk sekadar berolah raga ringan.  Karena itulah asupan kalori yang masuk dan keluar jadi tidak seimbang, hingga akhirnya tertumpuk menjadi lemak.

Baca juga: Inilah Pemicu Gagal Jantung Melonjak di Kalangan Anak Muda

Tidak hanya itu, latar belakang keluarga juga dapat menjadi faktor lain obesitas. Anak-anak kecil yang tumbuh di pedesaan atau janin dari ibu yang hidup di desa misalnya, mereka akan lebih mudah terkena obesitas karena gizi seimbang tidak diperhatikan saat menyantap makanan sehari-hari.

Meski sudah makan banyak, katakanlah dalam porsi besar, orang tetap dapat terkena obesitas, karena gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak lengkap.

Sebelumnya, banyak orang mengetahui bahwa orang-orang yang hidup di kota lebih rentan terkena obesitas. Banyaknya konsumsi makanan instan dan makanan-makanan lain yang tidak sehat, serta minimnya aktifitas fisik adalah bebe­rapa faktor pemikiran itu berasal. 

  

2466