Home Kesehatan Menguji Alpukat Sebagai Pengganti Karbohidrat

Menguji Alpukat Sebagai Pengganti Karbohidrat

Chicago, Gatra.com - Bisakah alpukat menjadi sumber karbohidrat yang membuat kita kenyang lebih lama? Sebuah studi baru menunjukan demikian. Alpukat dapat dijadikan sumber karbohidrat.

Sebuah studi dari Jurnal Nutrients, seperti dikutip dari Medical News Today, menyebutkan telah menemukan banyak bukti yang patut dipertimbangkan pada alpukat. Dalam studi tersebut, seorang sukarelawan yang obesitas diuji dengan memakan alpukat sebagai makanan utama. Hasilnya, ia tidak merasa lapar meski 6 jam setelah memakan alpukat tersebut.

Tim tersebut mulai menguji efek mengganti karbohidrat dengan alpukat dalam makanan. Penelitian ini melibatkan 31 peserta dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Para relawan menyantap sarapan yang terdiri dari roti lapis, melon, oatmeal, dan minuman rasa limun pada tiga kesempatan terpisah. Makanan pertama rendah lemak dan tinggi karbohidrat, sedangkan yang kedua makanan mengandung setengah atau seluruh alpukat dalam roti lapis. 

Baca Juga: Obesitas: Lebih Banyak Menyerang Orang Kota Atau Desa?

"Jumlah kalori keseluruhan adalah sama untuk setiap makan. Tetapi sarapan dengan alpukat memiliki tiga kali lipat jumlah lemak dan hanya dua pertiga jumlah karbohidrat," tulis profesor ilmu pengetahuan dan nutrisi makanan di Chicago, Britt Burton-Freeman, Ph.D. dalam makalah tersebut.

Para peserta kemudian mencatat perasaan secara subjektif. Mereka juga memberikan sampel darah untuk dianalisis. Hasilnya, relawan merasa lebih puas setelah makan yang mengandung alpukat utuh, atau setengah dan mengatakan mereka merasa kurang lapar setelah makan dengan alpukat utuh.

Penjelasan medis dibaliknya yakni analisis darah menunjukkan bahwa pembawa pesan molekuler yang membuat  rasa kenyang ketika membandingkan makanan dengan atau tanpa alpukat. Sementara insulin memediasi rasa kenyang pada makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat. Ada hubungan yang jelas antara hormon usus peptida YY dan rasa kenyang subjektif setelah makan yang mengandung alpukat utuh.

Baca Juga: Mengonsumsi Bawang Merah Berlebihan Buruk bagi Pencernaan

Dalam makalah, penulis mencatat bahwa penelitian ini menunjukkan "bahwa bagaimana rasa kenyang dicapai melalui pensinyalan biologis mungkin memiliki implikasi penting."

Ketika ditanya apakah hasilnya mengejutkan, Burton-Freeman mengatakan kepada Medical News Today, "Berdasarkan penelitian sebelumnya, saya berhipotesis bahwa kombinasi serat-lemak alpukat akan memberikan respons rasa kenyang yang meningkat."

Ia menambahkan, penelitian itu membantu kita memahami tentang bagaimana lemak dan serat dapat bekerja untuk meningkatkan rasa kenyang.

 

1194