Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian Brazil Tereza Cristina bertemu dengan Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (20/5).

Dalam pertemuan itu kedua belah pihak tidak hanya mendiskusikan ekspor-impor komoditas pertanian, melainkan perjanjian investasi. Salah satu yang dibicarakan adalah peluang investasi gula di Indonesia.

“Kita diskusi khususnya untuk pabrik gula, Menteri Brazil mengatakan terbuka untuk pengalaman pengolahan dan siap untuk membantu," ujar Amran.

Tidak hanya investasi, Brazil juga siap melakukan transfer teknologi ke Indonesia. "Dan kita tahu negara produsen gula terbesar di dunia adalah Brazil. Mereka ingin mentransfer ilmunya ke Indonesia,” jelasnya.

Hal ini sejalan dengan target Kementan yang mencanangkan swasembada gula pada 2024. "Kondisi sekarang belum memungkinkan untuk swasembada," kata Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Agus Wahyudi

Agus menargetkan luas lahan tebu sebesar 500.000 hektare dan produktivitas 6 ton/hektare pada 2024 untuk mendukung upaya tersebut. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perkebunan, luas tebu di Indonesia hanya sebesar 425.617 hektare dan produktivitas 5,3 ton/hektare pada 2017.

Kementan sedang fokus mengembangkan pembukaan kebun di luar Jawa. "Kita sedang melakukan perluasan luar jawa melalui PG-PG (pabrik gula) baru," ungkapnya.

Ia menambahkan pihaknya telah melakukan pendampingan bagi pabrik-pabrik tersebut beserta lahan yang dikelola.