Jakarta, Gatra.com - Kemacetan menjadi tantangan utama saat arus mudik maupun balik jelang perayaan ramadan tahun ini. Penyebabnya pun beragam, mulai dari volume kendaraan, kondisi jalan dan kendaraan, hingga kendala teknis di pintu-pintu tol yang masih menggunakan pembayaran secara manual. 

Direktur Utama PT. Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengatakan, untuk mengantisipasi kendala teknis seperti pembayaran di tol, pihaknya telah menambahh lokasi top up untuk akses pembayaran. Namun, kondisi ini juga bergantung pada pemudik, apakah telah mempersiapkan mudik dengan baik atau tidak. 

"Gerbangnya (Tol) sudah di maksimalkan. Top-up udah kita tambah, tapi kalau masyarakat tidak juga prepare, siap-siap e-toll-ya, siap-siap pulsanya, itu tetap bahaya” ujar Desi di  Karawang, Rabu, (29/5).

Desi menambahkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat memperhatikan betul kelengkapan teknis saat mudik, mulai dari pembayaran elektronik, kendaraan hingga peraturan mengemudi di jalan raya. Jangan sampai karena tidak siap mudik justru berimbas pada pengemudi lain. 

“Misalnya rest area sudah kita atur sudah demikian rupa, fasilitasnya maupun mobilitas di dalam rest area. Tapi kalau rest area penuh, pasti kita tutup masyarakat gak boleh masuk, itu-pun biasanya gak semua nurut, dia parkir aja diluar terus dia jalan kaki. Itu menyebabkan kemacetan," ujar Desi. 

Untuk mengantisipasi bertumpuknya kendaraan dalam rest area, pihak Jasa Marga juga menggunakan sistem one way. Dimana jumlah kendaraan yang parkir di sisi kiri dan kanan rest area harus berimbang. Agar maksimal, Jasa Marga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian serta dinas perhubungan.