Merangin, Gatra.com – Jambi menjadi provinsi peringkat keempat bahaya ‘serangan’ narkoba di Indonesia. Kondisi itu jelas sangat mengkhawatirkan masa depan generasi muda, terhadap munculnya potensi ancaman bonus demografi.
Bupati Merangin, H. Al Haris menegaskan, itu menjadi PR besar yang harus cepat dituntaskan. ‘’Bapak Presiden telah menyatakan, Indonesia darurat narkoba,’’ kata Al Haris.
Sementara itu menurut Pusat Peneliti Kesehatan Universitas Indonesia (UI), sindrom pemakai narkoba di Indonesia sudah mencapai 1,7 sampai 2,2 persen dari jumlah penduduk.
Menyikapi hal ini, Al Haris pada Kamis pagi (11/7) merangkul Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jambi, menggelar sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Pada acara yang berlangsung di halaman depan Kantor Bupati Merangin tersebut, ribuan pelajar, mahasiswa dan masyarakat antusias mendengarkan sosialisasi yang disampaikan Kepala BNN Provinsi Jambi, Brigjen Pol Heru Pranoto.
Dalam paparannya Heru Pranoto menegaskan, semua elemen masyarakat jangan cuek menyikapi hal tersebut. Bila cuek, kata Heru, hati-hati suatu saat bahaya narkoba akan mampir di rumah Anda.
‘’Jangan kaget bila nanti tanpa sepengetahuan kita, anak atau cucu di rumah tiba-tiba sudah menjadi pecandu narkoba. Untuk itu mari bersama kita perangi narkoba,’’ ujar Heru Pranoto.
Anak usia sekolah, lanjut Heru, sangat rentan terpengaruh bahaya Narkoba. Heru mengajak para orang tua untuk terus menjaga dan mengawasi aktivitas anak-anaknya terhadap lingkungannya.
Menariknya pada sosialisasi P4GN itu, Heru memutar film pendek terkait ancaman bahaya narkoba. Pemutaran film tersebut, terlihat sangat efektif sehingga apa yang disampaikan bisa dengan mudah diserap para peserta.