Home Gaya Hidup Singapura Akan Pulangkan 26 Kura-kura Leher Ular Rote

Singapura Akan Pulangkan 26 Kura-kura Leher Ular Rote

Kupang, Gatra.com - Singapura akan mengirim kembali 26 ekor kura–kura leher ular Rote (Chelodina mccordi) ke habitatnya di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini karena satwa langkah yang awalnya ditemukan di Pulau Rote ini sudah terancam punah.

“Populasi kura–kura leher ular di Rote sekarang sudah tidak ditemukan lagi. Terancam punah. Padahal Satwa langka ini awalnya ditemukan di Rote populasinya cukup bagus. Karena itu kami lagi berupaya untuk kembali mengembangbiakkan kembali di habitatanya di Pulau Rote,” kata kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT Timbul Batubara saat Cofe morning bersama para wartawan Kamis (11/7) di kantornya.

Sebagai upaya mengembangbiakkan kembali ke habitatnya, akan didatangkan 26 ekor satwa ini dari Singapura dalam waktu dekat ini. “Dulu orang Amerika mengambil dari habitatanya di Rote dan mengembangkan di Singapura. Jadi sesuai kesepakatan, mereka akan kembalikan 10% kehabitatnya. Sekarang dalam proses pengiriman ke Pulau Rote,” jelas Timbul.

Baca juga: Enam Komodo Dilepasliarkan di Pulau Ontoloe

Dengan datangnya 26 ekor kura–kura leher ular ini jelas Timbul, diharapkan akan kembali berkembangbiak di habitat aslinya. “Tentunya harus dengan penjagaan yang ketat,” katanya. 

Faktor penyebab kepunahan kura-kura leher ular Rote ujarnya karena perburuan masif untuk diperdagangkan. Selain itu, penyusutan air danau di lingkungan habitan tersebut.

Dia menyebutkan sesuai hasil monitoring Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur dan Balitbang LHK Kupang sepanjang tahun 2016-2017, sudah tidak lagi dijumpai populasi kura-kura Chelodina ini di alam habitatnya.

Dari 2009 sampai 2016 ada pelepasliaran anak kura-kura di habitatnya. Namun setelah dilakukan survei ternyata pihaknya tidak menemukan lagi keberadaan kura-kura yang dilepas tersebut. "Dididuga dimakan ikan gabus serta penyebab lainnya danau habitatnya mengalami penyusutan atau erosi,” papar Timbul.

Untuk mencegah agar kura –kura leher ular ini tidak mengalami kepunahan, BBKSDA NTT melakukan kajian fakta salah satu melalui skema ekosisten.

Selain itu Timbul juga mengharapkan masyarakat untuk ikut berperan aktif melindungi kura -kura leher ular. “Kura–kura leher ular ini termasuk langka. Selain Pulau Rote, satwa satu-satunya kura-kura leher ular genus Chelodina berada di Papua dan Australia. Satwa ini masuk dalam daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora.

1822