Batam, Gatra.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri memusnahkan barang bukti 27,5 kilogram sabu di Nongsa, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (8/8). Barang bukti itu disita dari enam orang tersangka dalam penindakan di sejumlah tempat di Provinsi Kepri.

Kabid Pemberantasan BNNP Kepri Kombes Pol. Arif Bastari menyebut, barang bukti tadi berasal dari sejumlah pengungkapan yang dilakukan sejak bulan Juni 2019 lalu. Barang bukti pertama disita dari tersangka W 61 tahun, seberat 419 gram. Barang haram itu ditemukan di dalam kardus susu formula SGM di rumahnya di bilangan kecamatan Batam Kota. 

Penindakan lain dilakukan oleh Tim F1QR Jatanrasla Lantamal IV TNI AL yang melakukan penangkapan terhadap laki-laki berinisial R 27 tahun. Dari dalam sepatu yang dia pakai, petugas menyita sabu seberat 204,15 gram yang dikemas dalam 2 buah plastik bening.

“Kemudian petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Hang Nadim Batam, mencegat 2 orang laki-laki berinisial S 37 tahun dan D 29 tahun. Saat diamankan, S kedapatan menyimpan 8 bungkus plastik bening berisi kristal sabu seberat 275 gram di dalam kopernya. Sementara  6 bungkus plastik berisi sabu ditemukan di dalam tas ransel milik D saat akan terbang ke Surabaya,” rinci Arif kepada Gatra.com (8/8) di sela-sela pemusnahan barang bukti.

Menurut Arif TNI AL sangat membantu dalam pencehagan peredaran narkoba malalui laut. Terbukti, Tim F1QR patroli keamanan laut (Patkamla) V-8 menangkap P 31 tahun, pengemudi speedboat bermesin Yamaha 40 PK, saat mengirim sabu 21 bungkus dalam kemasan Teh Cina Merek Guanyinwang Bintang Lima seberat 21,5 kilogram di perairan Kabupaten Karimun menuju Batam, Kepri.

“Lalu 5 kilogram sabu lainya disita dari tersangka E 41 tahun, yang disembunyikan dalam penanak nasi saat hendak terbang ke Lombok, NTT, melalui Bandara Hang Nadim Batam. Dengan jumlah barang bukti yang disita itu, kalkulasi BNNP, telah berhasil menyelamatkan 27 ribu orang dari bahaya penyalahgunaan narkotika di Kepri,” katanya.