Mataram, Gatra.com-Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyerahkan sapi untuk dijadikan hewan Qurban usai melaksanakan Sholat Iduladha 1440 Hijriah di halaman Islamic Center (IC) NTB, Minggu (11/8).
Sapi qurban tersebut merupakan bantuan dari Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dengan berat sekitar 1,3 ton, yang diterima penjabat Sekretaris Daerah NTB Ir. H. Iswandi, M. Si.
Kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur NTB mengucapkan terima kasih karena tidak pernah melupakan masyarakat NTB. Bantuan sapi ini diharapkan bisa membawa keberkahan tersendiri. Saat itu, gubernur menyerahkan bantuan sapi kurbannya kepada Ketua Panitia Idul Qurban, seberat 900 kg.
Sapi yang diserahkan sebagai hasil ternak masyarakat NTB. Bukan didatangkan dari luar daerah, apalagi dari luar negeri.
Sebelumnya pada perayaan Idul Adha, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengungkapkan, Hari Raya Idul Adha 1440 mengandung pelajaran, pesan, dan hikmah bagi umat Islam.
Menurutnya, ia harus memiliki rasa optimis untuk memandang dan manatap masa depan. Masa depan senantiasa berada pada genggaman mereka yang memiliki keindahan dan kepercayaan akan mimpi.
“Tepat satu tahun lalu, masyarakat NTB merayakan Hari Raya Kurban dengan cara yang berbeda, karena beberapa saat sebelum Iduladha. Masyarakat NTB disapa oleh musibah gempa bumi yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya,” kata Zulkieflimansyah.
Gubernur kelahiran Sumbawa ini berharap, Idul Qurban ini mengajarkan agar di dalam hati tetap tumbuh harapan dan asa untuk meraih cita-cita masa depan yang lebih besar.
Banyak ahli yang mengatakan, anak muda sudah banyak yang kehilangan optimisme.
Menurut Gubernur, setiap umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji. Agar memiliki rasa optimis yang tinggi memandang masa depan. Umat Islam yang beriman, diwajibkan setidaknya sekali dalam umur hidup untuk melaksanakan ibadah haji agar yang selama ini terkungkung dalam kesusahan dan kekeringan memiliki harapan di masa yang akan datang.
“Di saat itu, manusia dihadapkan pada perenungan untuk menghadapi kematian. Karenanya, ia mengingatkan, siapa saja yang telah melaksanakan ibadah haji adalah mereka yang telah melakukan perjalanan panjang untuk merenungi kematian,” ujarnya.