Jakarta, Gatra.com - Rencana Presiden Joko Widodo untuk merombak susunan kabinet pada masa jabatan yang kedua mendapatkan Kritikan dari Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani.

Menurutnya, hal tersebut akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terganggu dalam jangka pendek. Pasalnya, jika wacana perombakan kabinet terjadi maka memerlukan sinkronisasi yang cukup lama.

“Dalam menjalankan kebijakan baru dari kementerian pasti butuh waktu yang agak lama. Hal tersebut pastinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam acara diskusi "Kaum Muda dan Kementerian Baru dalam Postur Kabinet Jokowi-Amin" di Jakarta, Kamis (29/8).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, sudah seharusnya Presiden Jokowi memikirkan lebih matang terkait rencana tersebut. Selain perubahan kementerian, Jokowi juga berencana menambah beberapa kementerian.

“Kalau enggak salah ada rencana penggabungan dan penambahan, dari situ ada yang berpengaruh dengan ekonomi. Pak Jokowi juga harus melibatkan pelaku ekonomi dalam merealisasikan hal itu,” katanya.

Sekadar informasi, dikabarkan bakal ada tiga kementerian baru yang disiapkan Jokowi. Ketiganya, yakni Kementerian Investasi, Kementerian Ekonomi Digital, dan Kementerian Industri Kreatif. Dua kementerian terakhir ini bisa saja digabung.

Ada pula rencana mengubah sejumlah nomenklatur, misalnya Kementerian Perdagangan digabung dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan dipisah menjadi Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kepemudaan, serta membentuk Kementerian Kebudayaan.