Home Politik Polri Gelar Tradisi Purna Tugas untuk Wapres JK

Polri Gelar Tradisi Purna Tugas untuk Wapres JK

Jakarta, Gatra.com - Polri menggelar acara Tradisi Pengantar Purna Tugas terhadap Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Hal itu dilakukan Polri untuk memberikan penghormatan menjelang berakhirnya masa tugas JK sebagi wapres.

Seremoni acara ini diadakan di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, hari ini. Sekitar pukul 08.00, Jusuf Kalla terlihat sampai lokasi acara. Ia didampingi oleh Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Menteri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi, Birokrasi Syafruddin.

Tito kemudian menyebut bahwa Jusuf Kalla adalah salah satu sosok panutannya. "Bapak adalah role model bagi saya pribadi. Bagi saya pribadi, bapak adalah legenda yang masih eksis," ujar Tito dalam pidatonya di Jakarta, Jumat (18/10).

Baca Juga: Wapres JK Ingatkan Tetap Bersama Membangun Indonesia

Tito melanjutkan dengan memuji bahwa bakal diperlukan waktu yang lama untuk mencari sosok yang setara dengan JK. Ia juga menyebut JK sebagai sosok yang sukses dalam berbagai bidang. JK dikenal sebagai seorang pengusaha. Selain itu JK juga disebut sebagai politisi yang bukan main, terlebih dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum salah satu partai terbesar, Golkar.

"Politisi yang sangat matang, pernah jadi Kabulog, Menko. Lalu yang fenomenal, satu-satunya yang pernah menjabat Wapres dua kali. Itu tidak gampang," ujar Tito.

Sementara itu, Jusuf Kalla menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Polri yang telah memberiakan apresiasi dalam acara kali ini.

Baca Juga: Wapres JK Tolak Anggapan Indonesia Alami Deindustrialisasi

"Kehormatan bagi saya dapat hadir dan mendapat apresiasi dari Polri. Kita semua mempunyai tujuan yang sama. Seperti saya gambarkan tadi, tidak ada negara maju tanpa keamanan dan ketertiban. Saya berterima kasih pada jajaran kepolisian telah menjaga keamanan dengan baik," kata Jusuf Kalla dalam pidatonya.

Dalam kesempatan tersebut, Polri kemudian memberikan kenang-kenangan berupa lukisan dan sebuah pedang pati. JK kemudian diminta juga untuk menuliskan kesan dan pesannya untuk Polri. 

174