Home Ekonomi Kemenkeu Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,05 persen

Kemenkeu Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,05 persen

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menurunkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 5,05 persen, hingga akhir tahun nanti. 

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan penurunan itu dilakukannya setelah melihat pertumbuhan ekonomi dunia yang juga kian melemah.

"Tekanan dari gejolak perekonomian global sudah terjadi bahkan sejak ujung awal tahun 2019 ini dan kenyataannya memang berpengaruh pada perekonomian domestik kita di Indonesia,” kata Suahasil dalam acara The 3rd Banking Forum Consumer Banking School 2019, di Jakarta, Rabu (27/11).

Suahasil menjelaskan, ada tiga hal dari kondisi ekonomi global yang sangat mempengaruhi perlemahan ekonomi Indonesia. Pertama karena pasar finansial yang sejauh ini justru menikmati dampak positif aliran modal asing baik dari pasar SBN, saham, hingga pasar Surat Berharga Bank Indonesia (SBI). Itu terjadi karena tren penurunan suku bunga global akibat ekonomi dunia yang hingga saat ini masih mengalami tekanan.

Kedua, lanjut Suahasil dipengaruhi oleh pertumbuhan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI). Berbanding terbalik dengan pasar finansial, Indonesia belum mengalami dampak positif pada FDI di tengah gejolak global ini.

“Sebenarnya dampak positif yang besar kita harapkan dari jalur ini karena sifatnya lebih ajeg, berbeda dengan upside di pasar finansial yang sangat temporer,” jelas Suahasil.

Sementara untuk jalur ketiga, karena perdagangan, dalam hal ini di sektor ekspor dan impor di tanah air. Dengan menurunnya volume perdagangan dunia, kinerja perdagangan barang dan jasa di dalam negeri pun ikut melemah.

Menurut Suahasil, ekspor Indonesia sejak awal tahun 2019 terus mengalami tekanan, begitupun dengan impor.

"Padahal biasanya industri itu masih butuh impor yang tinggi untuk memproduksi barang-barang lain," katanya.

Sebelumnya, pada semester I APBN, pemerintah telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,2 persen. Sri Mulyani pun mengumumkan, ekonomi Indonesia kembali turun di level 5,05 persen.

61