Home Ekonomi Tiga Program Besar Pembangunan SDM Dimulai Tahun Ini

Tiga Program Besar Pembangunan SDM Dimulai Tahun Ini

Bantul, Gatra.com – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan mulai tahun ini pemerintah menjalankan desain besar progam pembangunan sumber daya manusia guna menuju 'Indonesia Maju'. Tiga desain program menjadi prioritas dan telah selesai disusun.

“Atas perintah khusus Presiden Joko Widodo, kantor saya telah membangun desain besar program pembangunan SDM Indonesia. Ini sesuai visi misi Indonesia Maju 2020-2024,” kata Moeldoko, di Pondok Pesantren Krapyak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/1) malam, saat menjadi tamu di haul ke-31 KH Ali Maksum.

Ia menyatakan tiga desain program segera dijalankan pemerintah secara bertahap.

Pertama, program Kartu Indonesia Pintar khusus bagi pelajar miskin untuk meneruskan kuliah. Untuk program ini, Moeldoko menyatakan, sekitar 800 ribu kartu disiapkan dan dikoordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Program ini bertujuan untuk menciptakan sebanyak 100-200 SDM bergelar doktor untuk mengejar ketertinggalan dengan negara maju. Ini program ideal untuk mengejar ketertinggalan, terutama dengan negara Asia seperti India dan Thailand,” ucapnya.

Program kedua adalah Manajemen Talenta Nasional. Moeldoko menjelaskan program ini akan mengakomodasi generasi muda yang memiliki talenta atau keunggulan.

Menurutnya, pemerintah tidak akan membiarkan anak-anak muda bertalenta mengurus dirinya sendiri. Mereka akan dikelola oleh negara agar menjadi SDM yang mumpuni dalam ilmu pengetahuan.

“Program ketiga adalah Kartu Pra Kerja yang bisa diikuti lulusan SMA, SMK, yang belum memiliki pekerjaan, atau sederajat yang terkena PHK. Negara menyiapkan Rp10 triliun untuk dua juta kartu,” katanya.

Kartu Pra Kerja akan dikelola secara digital dengan 500 ribu peserta ditangani Kementerian Tenaga Kerja. Setiap peserta program ini akan mendapat kesempatan mengikuti kursus keahlian dengan pembiayaan oleh negara sebesar Rp3 juta- Rp7 juta.

Usai kursus, pada tiga bulan pertama selama belum mendapatkan kerja, peserta akan mendapat uang saku sekitar Rp500 ribu per bulan sebagai biaya bensin dan pulsa.

“Saya sudah diwanti-wanti Presiden seluruh program ini harus netes. Jangan sampai keluar banyak duit tapi tidak ada hasil. Kami serius menjalankan program ini karena negara sudah berbuat banyak,” katanya.

371