Home Ekonomi Baznas Buka Akses Permodalan Usaha Perorangan dan Kelompok

Baznas Buka Akses Permodalan Usaha Perorangan dan Kelompok

Karanganyar, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karanganyar menyalurkan dana stimulan pemberdayaan usaha kecil dan menengah ke kelompok maupun perorangan. Akses permodalan bersumber sumbangan umat Islam ini membantu program pengentasan kemiskinan ke sasaran spesifik.

Wakil Ketua II Baznas Karanganyar, Iskandar mengatakan penyaluran zakat salah satunya ke program Karanganyar Makmur. Pada tahun 2019 telah disalurkan Rp1,961 miliar atau 11 persen dari total realisasi pentashorufan ZIS sebanyak Rp18.211.609.004. Sekadar informasi, penyaluran zakat selain ke program Karanganyar Makmur juga dilakukan ke program Karanganyar Peduli, Karanganyar Sehat, Karanganyar Cerdas dan Karanganyar Taqwa.

"Bantuan permodalan usaha ke perorangan maupun kelompok. Mereka diberi modal beternak kambing, membuat sangkar burung, ternak lele dan sebagainya. Data yang kami peroleh dari pengajuan langsung maupun hasil pendataan pemerintah. Namun kami memiliki sasaran tertentu dalam menyalurkan dana, yaitu ke delapan asnaf seperti fakir, miskin, amil sabilillah, gharim, ibnu sabil, mualaf dan riqab," jelas Iskandar di Rakerda Baznas Jawa Tengah di Karanganyar, Rabu (29/1).

Selain memberikan permodalan, Baznas juga melatih warga potensial agar berdaya guna. Ia mencontohkan pemberian peralatan usaha dan pelatihan bagi 42 keluarga miskin Dusun Pakel, Desa Gerdu Kecamatan Karangpandan.

Ia menyebut bantuan modal perorangan maupun kelompok diharapkan memberi manfaat berkelanjutan meski aspek pengawasan belum menyeluruh. Untuk perorangan, diberikan modal usaha Rp1 juta. Sedangkan bagi kelompok menyesuaikan kemampuan Baznas dan besaran permohonan.

Adapun jenis permodalan seperti Bantuan Desa Barokah, Bantuan Pinjaman Mesin Jahit Tas, Bantuan Wirausaha Kecil, Modal Usaha , Gaduh Ternak Sapi, Bantuan Ternak Kambing dan Bantuan Usaha Mandiri.

"Tiap Jumat diagendakan pertemuan untuk mengevaluasi berbagai program bersumber zakat infaq dan shadaqoh. Sejauh ini, pengelolaan bantuan modal kelompok cukup bagus. Namun untuk perseorangan belum bisa maksimal lantaran bantuannya memang relatif sedikit, sekitar Rp1 juta. Misalnya ke modal angkringan dan makanan keliling. Pada tahun ini akan dibuat quosioner agar evaluasi programnya direspons seperti apa oleh masyarakat," katanya.

Ketua Baznas Jateng K.H. Ahmad Darodji menerangkan Baznas berkeinginan membuat program pembiayaan dan akses permodalan bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kami ingin keberadaan Baznas semakin membantu pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan. Saat ini banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses permodalan karena dianggap tidak bankable, nah kami berencana membuat pembiayaan dan bantuan modal bernama Baznas Mikro Finance," katanya.

4028